Meidyatama Suryodiningrat, dari Jurnalis ke Juru Diplomasi di Rumania

Selasa 27-06-2023,16:28 WIB
Editor : Rajman Azhar

Lebih dari 20 tahun berkarier di jurnalistik, Dimas memang aktif menulis terutama berkaitan dengan isu-isu sosial politik dan kebijakan luar negeri.

Ia diketahui menjadi kontributor bagi sejumlah jurnal, termasuk "ASEAN at the Crossroads of Regionalism", in Emerging China – Prospects for Partnership in Asia, Routledge, 2012 (expected publication date); "ASEAN Regional Forum 2011: China and the United States" in Asia Pacific Bulletin, No. 127, Aug. 4. 2011; "US Rapprochement with Indonesia: From Problem State to Partner" in Contemporary Southeast Asia, Vol. 32, No. 3, Dec. 2010; The Voice of Reason, Kompas-Gramedia Group, 2008; dan "Flirting with Democracy: Will Indonesia Go Forward or Back?", Asia Special Report, Woodrow Wilson International Centre for Scholars, 2004.

Saat menjadi Pemred The Jakarta Post, harian itu dengan terang-terangan menyebut mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden 2014. Hal itu bisa dilihat dalam editorialnya yang berjudul “Endorsing Jokowi”.

Pada Desember 2015, Presiden Joko Widodo lalu memanggil Dimas untuk memperbaiki kinerja Antara.

"Pak Jokowi tampaknya menginginkan sesuatu yang mengarah ke depan. Biarpun ini lembaga pemberitaan resmi pemerintah, ia mengatakan, 'Saya tak minta didukung, saya hanya ingin Antara menjalankan fungsinya untuk mengabarkan pemerintah'," kata Dimas, menirukan perkataan Presiden Jokowi.

Indonesia - Rumania

Menurut laman kemlu.go.id, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Rumania diawali dengan pengakuan Rumania atas kemerdekaan Republik Indonesia pada 20 Februari 1950. Pada 13 Maret 1960, Kedutaan besar RI di Bucharest dibuka, dan pada April 1961 Duta Besar RI pertama untuk Rumania, Soekrisno, tiba di Bucharest untuk menjalankan tugasnya.

Presiden pertama RI, Soekarno pada 11 – 14 April 1960 pernah melakukan kunjungan kenegaraan perdana ke Romania. Pada kunjungan tersebut, Presiden Soekarno dan Kepala Negara Rumania saat itu Ghoerge Maurer, menandatangani sebuah pernyataan bersama tentang hubungan bilateral kedua negara. Pada kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri kedua negara, Subandrio dan Avram Bunaciu menandatangani perjanjian bilateral tentang kerja sama kebudayaan dan menjadi dasar bagi pengembangan kerja sama bilateral kedua negara.

Artinya Indonesia dan Rumania sudah memiliki hubungan selama 71 tahun di bidang politik, ekonomi hingga sosial dan budaya.

Presiden Megawati Soekarnoputri ke Romania, April 2003, yang disusul setahun kemudian oleh kunjungan balasan Presiden Ion Iliescu ke Indonesia, Februari 2004.

Rumania dapat dianggap sebagai hub besar dan pasar potensial untuk produk Indonesia karena negara ini diberkati dengan populasi lebih dari 19 juta orang, posisinya yang strategis di dekat Laut Hitam (Marea Neagra), serta pertumbuhan ekonominya yang positif dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, Pelabuhan Constanta yang terletak di dekat Laut Hitam dapat menjadi pintu masuk yang strategis bagi produk-produk Indonesia.

Dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan bilateral antara Indonesia dan Rumania, kedua negara sepakat untuk menandatangani Memorandum of Understanding in Sister Ports Cooperation antara Indonesian Port Cooperation (IPC) II dan NC MPA SA Constanta Port pada Februari 2020.

Di sektor pariwisata, hubungan kedua negara juga positif. Data Badan Pusat Statistik (BPS RI) menunjukkan dalam 5 tahun terakhir, dari tahun 2017 hingga tahun 2022, menunjukkan kerja sama yang stabil dan menggembirakan, meskipun pada tahun 2021 terjadi penurunan yang signifikan karena pandemi COVID-19, jumlahnya pulih perlahan-lahan.

Sedangkan pada 2022, total perdagangan mencapai 158,9 juta dolar AS, meningkat 1,08 persen dibandingkan total volume perdagangan yang tercatat pada tahun 2021. Hingga Februari 2023, perdagangan antarnegara mencapai 28,9 juta dolar AS, meningkat 1,14 persen. dari periode tahun sebelumnya.

Di bidang seni budaya, Indonesia menawarkan program beasiswa Darmasiswa dan Beasiswa Seni Budaya Indonesia kepada peserta asal Romania untuk bergabung dengan peserta dari negara-negara lain dalam mempelajari budaya dan kesenian tradisional asal Indonesia.

Kategori :