Ibrahim membaringkan sang putra dan mulai menghunus pisaunya. Namun pisau yang tajam itu tidak mampu menyayat kulit Ismail.
Allah SWT pun melihat cinta dan ketulusan Ibrahim dan mengganti Ismail dengan seekor kambing.
"Lalu Kami panggil dia, "Wahai Ibrahim! Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu." Sungguh demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar." (surat As-Saffat 104-107).
Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail pun kini dikenang lewat perayaan Idul Adha atau juga bisa disebut sebagai hari raya qurban.
Dalam Islam, pengorbanan ini dianggap sebagai bentuk ketundukan dan ketaatan kepada Allah SWT.
Pada hari raya Idul Adha, umat muslim yang mampu dianjurkan untuk berkurban dengan menyembelih hewan ternak seperti sapi, kambing, atau domba sebagai bentuk pengorbanan dan berbagi dengan sesama.
Berqurban juga diharapkan dapat memperkuat rasa solidaritas dan kepedulian sosial antar sesama umat muslim.
Selain itu, Idul Adha juga menjadi momen untuk merenungkan makna pengorbanan dan keikhlasan dalam hidup serta mengambil hikmah dari kisah Nabi Ibrahim A.S. (*)