Kades Gindo Suli, Kanedi mengaku kegembiraan warga bertambah karena panen padi tahun ini bertepatan dengan harga beras yang mahal. ”Saat ini warga desa kami sedang sibuk di sawah untuk memanen padi. Mereka gembira karena masa paceklik akan segera berakhir, apalagi harga beras saat ini sedang mahal,\" ujar Kanedi.
Luas areal persawahan yang ada di Desa Gindo Suli lebih dari 100 Ha. Sekitar 60 ha sawah menggunakan sistem tadah hujan lantaran tidak ada sumber mata air untuk mengairi sawah petani tersebut.
Khusus sawah tadah hujan, hanya satu kali menanam padi dalam setahun bahkan pernah satu kali menanam padi dalam dua tahun. \"Sembari menunggu musim panen padi, warga biasanya mengolah lahan ini dengan tanaman selingan seperti jagung atau cabai ataupun tanaman jenis kacang-kacangan,\" kata Kanedi.
Selain itu, Kanedi mengaku senang karena warganya bekerja dengan tekun. Apalagi lagi para petani sudah membentuk kelompok yang selalu mendapat pembinaan dari penyuluh pertanian lapangan (PPL) di wilayahnya. Sehingga hasil panen normal sebagaimana tahun sebelumnya.
”Alhamdulillah hasil panen tahun ini sepertinya normal seperti tahun lalu, ini berkat ketekunan petani dalam menggarap sawah serta bimbingan dari PPL,” terangnya.(369).