BENGKULUEKSPRESS.COM -Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat penambahan 5 kasus baru subvarian Omicron XBB 1.16 atau Arcturus. Dengan begitu, total ada 10 kasus varian Arcturus di DKI Jakarta. Disebutkan, seluruh pasien tersebut merupakan kasus transmisi lokal, bukan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Dari 5 kasus tersebut, tercatat 1 pasien tanpa gejala dan 4 pasien lainnya bergejala ringan. Sedangkan terkait riwayat vaksinasi, 1 pasien masih berusia 5 tahun, dan 4 pasien lainnya sudah menerima vaksin COVID-19 dosis 3. Seluruh pasien tersebut juga sudah selesai melakukan isolasi mandiri di rumah selama 10 hari.
BACA JUGA:Waspada! Kasus Varian Baru Covid Sudah Masuk RI, Gejalanya Nampak dari Mata
"Kondisi COVID-19 di Jakarta sangat terkendali. Apa pun variannya, tidak perlu panik. Semua masih keluarga Omicron dan belum ada tanda kuat menyebabkan keparahan gejala yang masif," ungkap pihak Dinkes DKI dalam keterangannya.
Gejala Varian Arcturus
Adapun gejala yang dikeluhkan pasien varian Arcturus adalah batuk. Di samping itu, ada juga temuan gejala lain berupa:
- Sakit tenggorokan atau sakit saat menelan
- Nyeri tubuh
- Hilang napsu makan
BACA JUGA:WASPADA! Jumlah Positif Covid-19 Tembus 2.074 Kasus, Pulau Jawa Paling Banyak
Namun berbeda dari varian Corona yang merebak sebelumnya, ditemukan gejala khas berupa mata merah (konjungtivitis) pada pasien COVID-19 varian Arcturus. Tak hanya itu, pihak Dinkes mengingatkan masyarakat untuk tetap mengenakan masker untuk mencegah sakit, khususnya ketika sedang sakit, bertemu dengan orang lain, atau menggunakan transportasi umum. Langkah tersebut juga perlu dibarengi dengan istirahat cukup, hindari stres, dan makan-minum yang cukup. (**)