Puncak kebenaran adalah agama (al-haq), hati manusia diletakkan oleh Allah cenderung pada dua hal yaitu kebenaran dan agama.
BACA JUGA:Segera Tinggalkan Kebiasaan Ini, Kata Ustadz Adi Hidayat Bisa Membuat Rezeki Seret
Ia menjelaskan bahwasannya jika ada seseorang berbuat yang tidak benar, atau lisannya berkata benar (jujur) kemudian berdusta, dan itu hatinya pasti menolak.
"Sama hati juga kalau tidak mendapatkan asupan berupa agama, dia gelisah dan mencari, makannya banyak orang yang mencari untuk menemukan yang benar, dan islam menawarkan, tidak memaksakan," ungkap Ustadz Adi Hidayat.
Dalam QS. Ar-rum 30 Allah berfirman:
فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ
Terjemahan:
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Menurutnya ada komponen ke 3 di tubuh manusia, jadi intinya jika tidak dapat menu atau nutrisinya maka akan merasa lemah.
Maka tidak sedikit orang mengakhiri kehidupan karena gelisah dan menunya tidak ada yang lain kecuali agama.
BACA JUGA:Bolehkan Puasa Syawal Tapi Belum Bayar Utang Puasa? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Allah SWT sampaikan jika ingin percepatan dalam surat Ali-imran ayat 19 berbunyi: “Innaddina indallahil Islam,” yang artinya: “Sesungguhnya agama (yang diridhoi) di sisi Allah hanyalah Islam."
"Agama yang memenuhi kualifikasi itu namanya islam, maka disajikan semua menunya untuk menutup itu semua," ungkap Ustadz Adi Hidayat.
Jadi sebetulnya kematian itu bukan untuk ditakuti, kata Allah SWT karena pada akhirnya akan meninggal juga.
"Jika ada yang takut meninggal berarti ada sesuatu yang tepat atau dia tidak siap dan tidak punya bekal", jelasnya