Tujuannya untuk berdampak pada perekonomian bagi masyarakat pulau yang dihuni sekitar 3.600 jiwa itu.\"Ada banyak Potensi yang ada disana (Pulau Enggano) namun saat ini belum dimanfaatkan dengan baik,\" terang ketua LPPM Unihaz, Dr Ir Yulfiperius saat melakukan presentasi di BI Bengkulu beberapa waktu lalu.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan potensi tersebut. Diantaranya adalah dengan mengembangkan mata pencaharian masyarakat terutama perikanan tangkap. Karena menurut Yulfiperius potensi perikanan di Enggano sangat tinggi, bahkan banyak nelayan dari luar ayang mendatangi perairan Enggano.
Yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan bantuan berupa alat tangkap ikan baik pancing jaring maupun peralatan modern lainnya.\"Pulau Enggano juga memiliki beberapa teluk. Teluk-teluk tersebut sangat potensial jika dijadikan sebagai lokasi jarong atau keramba apung,\" paparnya.
Menurut Yulfi, wilayah perairan Enggano merupakan daerah terumbu karang. Saat memasang keramba terapung tiangnya tidak boleh mengenai karang, karena bisa merusak terumbu karang. Selain itu tentang cara pengolahan hasil laut, seperti pelatihan pengasapan dan pembuatan ikan salai yang sesuai estetika. Selain itu masyarakat juga bisa diberikan pelatihan pembuatan bakso, nugget, sosis, dendeng, abon, dan masih banyak lagi yang bahan dasarnya berasal dari ikan.
\"Setelah diberikan pelatihan dan masyarakat sudah bisa memperoduksinya. Kita akan mencarikan pasarnya di Bengkulu. Unihaz siap menyediakan lokasinya, karena lokasi Unihaz yang strategis,\" papar Yulpi.
Selain potensi tangkapan lautnya, Enggano juga sangat potensi hutan Mangrovenya. Tanaman dari hutan mangrove tersebut bisa dijadikan sebagai alternatif makanan. Pasalnya kandungan karbohidrat dan nitratnya sangat tinggi. Selain perlu dilakukan pengolahan ada beberapa tanaman mangrove bisa langsung dimakan.
Setidaknya ada tiga tanaman mangrove yang bisa dijadikan olahan makanan yaitu Pidada, Nipah dan Api-api, Semua itu bisa dioleh menjadi berbagai makanan mulai dari sirup, dodol bahkan kue bolu sekalipun.\"Pemanfaatan buah mangrove ini sudah saya terapkan diberbagai daerah di Indonesia,\" papar Yulfi.
Sementara itu perwakilan Bank Indonesia Bengkulu yang menerima LPPM Unihaz, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Naek Tigor Sinaga, menyambut baik program presentasi yang disampaikan oleh LPPM Unihaz. BI Bengkulu akan melaporkan ke BI pusat terlebih dahulu. Dalam menjalankan program tersebut tidak menutup kemungkinan akan melibatkan perbankan yang ada di Bengkulu serta pemerintah Provinsi Bengkulu dalam hal ini tentunya BAPPEDA.
\"Program ini sangat bagus sekali. Kita berharap dengan adanya program ini nanti perekonomian masyarakat Enggano akan menjadi lebih baik,\" kata Tigor.
Menurut Tigor, beberapa kendala yang akan dihadapi adalah transportasi menuju Enggano yang sangat jauh dan masih tergantung dengan cuaca. Selain itu ia juga meminta kepada LPPM Unihaz untuk mencoba program tersebut bukan hanya di Enggano namun di kawasan pantai Bengkulu yang mudah dijangkau. (251)