BENGKULUEKSPRESS.COM - Tidak terasa umat muslim sudah merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Dalam perayaan tersebut, sejumlah hidangan khas Lebaran pun akan disajikan di meja makan. Tentunya, makanan-makanan tersebut sangat menggoda dan menggiurkan untuk disantap sepuasnya.
Namun, hidangan khas Idul Fitri yang melezatkan itu ternyata mengandung sejumlah lemak jenuh dan lemak trans.
Jangan sampai Anda kalap agar tak tersandung kolesterol tinggi. Sulit memang menahan godaan untuk membatasi makanan Lebaran.
BACA JUGA:Lebaran Khas Indonesia Ini yang Bikin Kangen Kampung Halaman, Ini Tradisinya
Apabila dikonsumsi secara berlebih, makanan-makanan tersebut menjadi pendatang kadar kolesterol tinggi.
Berikut adalah makanan khas Lebaran yang mengandung kolesterol tinggi:
1. Opor ayam
Makanan yang kerap dijumpai saat Lebaran adalah opor ayam. Makanan ini biasanya disajikan bersama dengan potongan ketupat. Namun sayangnya, opor ayam dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh, terutama bagian paha dan kulit ayam. Selain itu, dilansir dari Live Strong, opor ayam merupakan makanan bersantan yang bisa meningkatkan kolesterol dalam tubuh.
BACA JUGA:Pahala Puasa Syawal Setahun Penuh, Berikut Tata Cara Puasa Syawal
2. Kue-kue Lebaran
Ketika Lebaran tiba, berbagai camilan pun tersaji di atas meja. Namun, makanan khas Lebaran ini justru meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Sebab, dilansir dari Healthline,makanan tersebut berbahan dasar mentega, gula, telur, dan tepung yang kaya akan kolesterol tinggi.
Makanan-makanan ringan ini menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan dan meningkatkan berat badan. Selain itu, makanan jenis ini seringkali tidak memiliki nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti vitamin, mineral, protein, dan lemak sehat.
3. Rendang
Makanan khas Lebaran yang juga berpotensi meningkatkan kadar kolesterol tinggi berikutnya adalah rendang daging. Melansir dari health.clevelandclinic.org, daging berlemak pada semur atau rendang dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh. Untuk meminimalisirnya, konsumsi rendang dengan memisahkan lemak dari dagingnya. Selain itu, bisa juga dengan membatasi jumlah daging yang dimakan.