DPD PKS Kota Bengkulu menggelar dialog kader di LPMP Bengkulu. Dalam dialog yang mengupas tentang kiprah dan harapan PKS menghadapi Pemilihan Legislatif 2014, dihadirkan 3 pembicara yakni pakar hukum Dr Elektison Somi, SH MH, praktisi media, M Firdaus (Bengkulu Ekspress) dan Ketua DPW PKS Bengkulu Dedi Haryono, ST. Hadir dalam dialog tersebut, Ketua DPD PKS Kota Bengkulu Alamsyah SPd, anggota DPRD Provinsi Bengkulu Septi Yuslinah, S.Sos. Selain itu juga hadir anggota DPRD Kota Bengkulu yakni Irman Sawiran, SE, Nuharman, SH dan Sujono SP.
Ketua DPW PKS Provinsi Bengkulu, Dedi Haryono, ST menegaskan bahwa pada Pemilihan legislatif 2009 lalu, posisi PKS sudah berada di 2 besar di DPRD Provinsi Bengkulu. Hal serupa terjadi di tingkat Kota Bengkulu. \'\'Dengan usaha yang dilakukan selama ini, serta konsolidasi yang terus kita lakukan selama ini, kami berkeyakinan PKS akan menjadi pemenang pada pemilihan legislatif di Bengkulu,\'\' ungkapnya.
Menurutnya, badai politik yang menghantam PKS di pusat belum lama ini merupakan musibah bagi PKS. \'\'Namun ada hikmah besar dari badai tersebut, yakni kita semua lalu melakukan evaluasi diri. Ternyata PKS harus siap diuji. Jangan dininabobokkan oleh keadaan. PKS harus bangkit sedari sekarang untuk mencapai cita-cita partai, yakni menjadi 3 besar ditingkat nasional dan menjadi pemenang pada Pilpres 2014 mendatang,\'\' tuturnya.
Ketua DPD PKS Kota Bengkulu, Alamsyah, SPd menyatakan bahwa pihaknya dalam waktu dekat akan menggelar Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda). Dalam Mukerda tersebut, pihaknya akan menyusun program dan strategi guna mewujudkan harapan PKS untuk menjadi pemenang pada Pemilihan legislatif di Kota Bengkulu.
Elektison Somi pada kesempatan ini menyatakan sudah seharusnya kader PKS menjadi teladan di masyarakat. \'\'Kader PKS harus menjadi figur contoh dimasyarakat. Kader PKS menjadi rujukan, dan sejauh ini hal tersebut sudah dijalankan oleh PKS sebagai partai dakwah. Selain itu, PKS juga harus bekerja lebih keras lagi untuk meraih simpati dari masyarakat,\'\' ujarnya.
Praktisi Media, M Firdaus mengungkap bahwa sejauh ini, untuk pemanfaatan media sebagai sarana sosialisasi dan pembentukan citra, PKS kalah dibanding Partai Amanat Nasional dan Partai Nasdem. \'\'Media itu dapat dimanfaatkan untuk melakukan sosialisasi dan pembentukan citra partai. Media itu seperti angka 0, bila ia didepan partai bisa mengecil karenanya. Partai yang punya nilai 2, menjadi 0,2, karena partai tidak didukung media. Sebaliknya, bila partai digunakan sebagai sarana yang baik untuk pencitraan, maka media bisa mengangkat partai menjadi 20. Sebab citra partai yang baik menjadi terangkat dan diketahui oleh masyarakat melalui saluran media massa,\'\' tegas Pimpinan Perusahaan Bengkulu Ekspress ini.(**)