BENGKULUEKSPRESS.COM - Harga daging Ayam di Bengkulu tercatat menyentuh Rp 40 ribu per kilogram. Tingginya harga tersebut disebabkan momen tahun baru 2023 dan sepekan menjelang hari raya Natal.
"Kenaikan harga daging ayam bertahap dari Rp37.000 per kilogram, dan sekarang menyentuh Rp40.000 per kilogram," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu Ir Yenita Syaiful, kepada BE, Minggu (1/1).
BACA JUGA:Keren! BUMDes di Bengkulu Bisnis Jual TBS Sawit, Modalnya Segini
Ia mengaku, kenaikan harga daging ayam tersebut diperkirakan disebabkan kebutuhan yang meningkat di masyarakat. Sementara pasokan daging Ayam yang beredar di Bengkulu tidak begitu banyak.
"Ini bisa jadi karena stok kebutuhan meningkat dibanding hari biasanya," ujarnya.
Ia memperkirakan, harga daging Ayam ini kembali turun tiga hari setelah tahun baru 2023. Oleh sebab itu, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kenaikan harga daging Ayam dalam beberapa minggu terakhir.
"Sekarang memang naik tapi nanti tiga hari setelah tahun baru harganya kita perkirakan turun," tutupnya.
BACA JUGA:Ini Tindakan Polda Bengkulu Terkait Insiden Wabup Kaur
Sementara itu, Peternak Ayam di Bengkulu, Saiful menilai, kenaikan harga daging ayam di pasar lantaran sedang ada kenaikan permintaan karena momen tahun baru 2023. Menurutnya, jika harga Ayam di peternak Rp 18 ribu-Rp 20 ribu per kK, idealnya harga daging ayam di pasar hanya Rp 35.000 per Kg.
"Harga daging ayam naik itu pasti karena tahun baru," tuturnya.
Ia mengaku, meski harga daging Ayam naik, namun peternak ayam justru mengaku mengalami kerugian. Sebab, modal produksi peternak sudah di atas harga jual ayam di kandang.
"Harga Ayam hidup di kandang saat ini kisaran Rp 18 ribu padahal modal sampai Rp 20 ribu, peternak merugi," kata Saiful.
Padahal, jika mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) harga ayam normal di kandang semestinya dapat mencapai harga Rp 21 ribu per ekornya.
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Target 2023 ASN Bebas Buta Huruf Alquran
Anjloknya harga Ayam ditingkat peternak karena beberapa hal. Pertama, telah terjadi kenaikan pada harga bibit Ayam (DOC) dari Rp 4 ribu per ekor menjadi Rp 5 ribu per ekor. Kedua, yaitu harga pakan Ayam yang dirasa terlalu mahal yaitu kisaran Rp 8.500 hingga Rp 9.500 per kg. Sementara, biaya pakan dalam produksi daging Ayam mencapai 70% dan sisanya untuk biaya pembelian bibit Ayam, dan operasional.