BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bengkulu, mencatat penyaluran kredit ultra mikro (UMi) di Bengkulu hingga Desember 2022, telah mencapai 52 miliar lebih. Kredit UMi yang telah disalurkan tersebut diharapkan dapat mendorong sektor usaha mikro di Bengkulu semakin berkembang.
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bengkulu Syarwan mengatakan, penyaluran UMi hingga Desember 2022 ini mencapai Rp 52,2 miliar kepada 10.801 pelaku usaha mikro di Bengkulu. Dari ribuan pelaku usaha mikro tersebut mereka memiliki usaha mikro.
"Siapa saja boleh pinjam UMi, mau dia istri petani atau ibu rumah tangga bisa, asalnya dia punya usaha mikro seperti jualan makanan, minuman atau usaha kerajinan," kata Syarwan, Kamis (29/12).
Syarwan mengaku, setiap pelaku usaha mikro yang mengajukan pinjaman UMi mendapatkan modal usaha hingga Rp 10 juta. Pinjaman tersebut memang diberikan kepada pelaku usaha mikro yang belum bankable dan rentan.
BACA JUGA:Jumat Curhat Polsek Ujan Mas, Warga Minta Buat 'Polisi Tidur'
BACA JUGA:Modal Mahar Rp 20 Ribu, Remaja Ini Nikah di Rutan
"Kredit ultra mikro berperan strategis, karena mendukung pembiayaan bagi pelaku usaha mikro dengan karakter segmen yang belum bankable dan rentan. Makanya kita minta itu di perkuat, karena masih banyak yang belum dapat juga," kata Syarwan.
Menurutnya, kelompok inilah yang perlu segera ditolong guna menjaga keberlanjutan usaha. Dengan demikian, lanjutnya, maka ke depannya juga diharapkan dapat menekan peningkatan angka kemiskinan dan pengangguran akibat pelemahan ekonomi.
"Kalau UMKM bangkit maka angka kemiskinan dan pengguran juga rendah," ujarnya.
Ia menjelaskan, program UMi diperuntukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau masih memiliki potensi ekonomi yang sama sekali tidak terjangkau kredit perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Bahkan berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di Bengkulu sampai dengan Maret 2022 mencapai 297,23 ribu lebih.
BACA JUGA:Resmi Jabat Kapolda Bengkulu, Ini Tugas Perdana Irjen Pol Armed Wijaya
BACA JUGA:Catat! Jadwal Pencairan Tunjangan Profesi Guru 2023, Ini Aturannya
"Pemerintah terus melakukan upaya untuk mengurangi tingkat kemiskinan melalui berbagai program yang dibiayai APBN termasuk program pembiayaan UMi," tuturnya.
Ia menambahkan, program pembiayaan UMi mulai dilaksanakan di tahun 2017 silam. Program ini diamanah menteri Keuangan kepada Ditjen Perbendaharaan dan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan didelegasikan kepada Direktorat Sistem Manajemen Investasi. Dimana penyalurannya kepada masyarakat dilakukan oleh BLU Pusat Investasi Pemerintah dilakukan melalui 3 lembaga penyalur yaitu PT Pegadaian, PT Permodalan Nasional Madani dan PT Bahana Artha Ventura.
"Kita sangat berharap masyarakat khususnya pelaku usaha mikro di Bengkulu bisa memanfaatkan kredit ini," tutupnya. (999)