Kebersamaan
Dalam kesempatan yang serupa, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memastikan Presidensi G20 Indonesia telah menyuarakan pentingnya kerja sama serta kesepahaman di tengah berbagai risiko yang dapat mengganggu potensi perekonomian dunia, karena sudah banyak kemajuan yang didapat.
"Kebersamaan di G20 menjadi penting karena penanganan kebijakan makro ekonomi global saat ini banyak memperlihatkan kemajuan, terutama untuk mitigasi risiko dalam jalur keuangan," katanya.
Beberapa upaya di jalur keuangan terus dilakukan termasuk melalui koordinasi kebijakan makro dan moneter yang akan terus dilakukan untuk mencegah pelemahan ekonomi tidak disertai dengan kenaikan harga atau inflasi yang dapat memberatkan masyarakat (stagflasi).
Berdasarkan G20 Chair's Summary, bank sentral juga sepakat untuk terus memantau tekanan harga pangan dan energi serta terus melanjutkan penguatan kebijakan moneter yang berbasis data, dikomunikasikan secara jelas, ekspektasi inflasi untuk menjaga momentum pemulihan dan dampak ke berbagai negara.
Banyaknya poin yang menjadi persetujuan dalam FMCBG menunjukkan bahwa Presidensi G20 Indonesia telah berhasil membantu untuk mempertahankan keutuhan G20 sebagai forum global dalam merumuskan kebijakan ekonomi dan finansial.
Pertemuan FMCBG juga menjadi titik penting dalam agenda keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023 agar negara kawasan dapat mewujudkan ketahanan ekonomi dan keuangan, memajukan konektivitas pembayaran untuk mendorong inklusi keuangan serta transaksi keuangan dan investasi dengan mata uang lokal.
Tidak hanya itu, Presidensi G20 Indonesia juga berhasil mengawal pemulihan ekonomi selama masa pandemi COVID-19 sesuai dengan tagline recover together, recover stronger yang menjadi pesan agar dunia menjadi cepat pulih dengan semangat kebersamaan.
Selain itu, keragaman budaya, kuliner, maupun produk UMKM yang ditunjukkan oleh Indonesia selama masa Presidensi G20 pada 2022 ini telah memberikan kenangan maupun kesan yang baik.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan sebagian besar peserta pertemuan FMCBG melihat Presidensi G20 Indonesia sebagai sesuatu yang positif karena mampu memberikan keunikan tersendiri.
Bahkan di sela-sela pertemuan FMCBG tersebut, para peserta mendapatkan hidangan kuliner otentik Indonesia berupa nasi nusantara, yang mencakup hidangan nasi uduk, ayam bakar, tempe bacem, dan pepes jamur.
"Testimoni yang light ini sebagai penyeimbang dari pembahasan substansi yang cukup keras, artinya para member merasa ini poin positif dari G20," katanya.
Secara keseluruhan, Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 di 2022 telah berupaya untuk menularkan semangat kerja sama, kolaborasi, dan konsensus bersama yang bermanfaat untuk mencari solusi mengatasi isu global dalam konteks semangat multilateral.
Sebelumnya, pertemuan ke-1 FMCBG pada Presidensi G20 Indonesia berlangsung pada Februari 2022 di Jakarta, pertemuan ke-2 pada April 2022 di Washington DC, AS, dan pertemuan ke-3 pada Juli 2022 di Nusa Dua, Bali.
Presidensi G20 Indonesia akan berakhir usai penyelenggaraan KTT tingkat pemimpin G20 pada November 2022 di Nusa Dua, Bali. Setelah itu, India mendapatkan kepercayaan untuk memegang keketuaan G20 selanjutnya pada 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presidensi G20 Indonesia ingatkan pentingnya kebersamaan