Kemudian Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan mengatakan KTNA merupakan mitra strategis bagi pemerintah dalam rangka membangun sektor pertanian.
Menurutnya, keberadaan KTNA sangat penting bagi pemerintah. Karena itu ia mengingatkan para pengurus organisasi tersebut untuk ikut mencermati berbagai isu yang sekarang sedang berkembang termasuk penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
“Harus paham semuanya. Selain PMK ada juga CPO termasuk kelangkaan pupuk. Kita harus memahami ini semua,” pungkas Fachriza.
Ia menambahkan tantangan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat ke depan juga semakin berat seiring dengan bertambahnya penduduk.
Selain itu KTNA merupakan organisasi sekaligus wadah musyawarah petani dan nelayan. Karena itu kepengurusan KTNA akan terus diperkuat. Menurutnya tidak saja di level kabupaten dan kota tapi kelompok KTNA akan dibentuk hingga tingkat desa.
“Kita ingin bersama-sama pemerintah daerah setempat mengangkat derajat kesejahteraan petani daerah," papar Fachriza.
Dari kesiapan awal, rencananya Pemprov Bengkulu menyiapkan 900 peserta dengan alokasi anggaran 800 juta untuk dapat tampil dalam KTNA.(Suary).