Usulan Kenaikan HET LPG 3 Kg, Upaya Penyesuaian Operasional Kekinian

Selasa 20-09-2022,16:43 WIB
Reporter : Nur Miessuary
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Usulan kenaikan harga eceran tertinggi (HET) gas LPG 3 kilo gram atau LPG subsidi di Bengkulu merupakan upaya penyesuaian operasional kekinian yang diperlukan.

Wakil Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) DPC Provinsi Bengkulu, Hasyim Asngari, mengatakan, usulan kenaikan HET yang mereka ajukan ke Pemerintah Provinsi Bengkulu merupakan upaya penyesuaian dengan kebutuhan biaya operasional yang saat ini mereka harus tanggung.

Operasional tersebut meliputi berbagai biaya kebutuhan dan upah serta pajak yang saat ini terus mengalami kenaikan. Sedangkan HET yang berlaku saat ini adalah hasil penetapan 7 tahun yang lalu, dan hal tersebut tidak relevan lagi.

"Penetapan HET terakhir di Provinsi Bengkulu ini tahun 2015, untuk Kota Bengkulu HET-nya Rp15.300, tapi dengan naiknya TDL, UMR tiap tahun juga naik, terus material kendaraan naik, BBM naik, naiknya pajak PPN. Sekarang operasional kita sangat tinggi, sedangkan HET tidak mengalami kenaikan," ungkap Hasyim, Selasa (20/9/2022).

BACA JUGA:Naiknya Kebutuhan Dasar Operasional, Jadi Dasar Usulan Naiknya HET LPG 3 Kg

BACA JUGA:Rekomendasi WHO untuk Mengakhiri Pandemi Covid-19

Ia mengatakan, usulan yang saat ini merupakan usupan kedua. Sebelumnya pada tahun 2020 Hiswana Migas Bengkulu sempat mengusulkan kenaikan HET ke Pemprov Bengkulu, tapi tidak diakomodir.

Hasyim juga menyampaikan jika dibandingkan dengan provinsi tetangga yang ada, HET di Provinsi Bengkulu merupakan yang termurah. Di Provinsi tetangga rutin melakukan penyesuaian HET sesuai kondisi kekinian, akan tetapi di Bengkulu tidak.

"Tanggal 19 Agustus kemarin, kami mengusulkan ke Pemda untuk dilakukan kenaikan. HET di Provinsi Bengkulu ini termasuk paling rendah, kita punya data untuk Sumbar tahun 2017 saja sudah 18 ribu, di Lampung 2018 sudah 18 ribu, bahkan sekarang mereka sudah mengajukan lagi sedangkan kita 2015 masih 15 ribu. Makanya ditahun ini kita usulkan Rp. 18.200," jelas Hasyim.

Ia berharap, agar Pemprov dapat mengakomodir usulan tersebut. Mengingat saat ini hampir semua tarif dasar energi dan kebutuhan lainnya yang saat ini ditanggung Hiswana Migas terus mengalami kenaikan.

"Kami mohon kepada Pemda untuk bisa membantu kami para pengusaha di Hiswana Migas ini untuk merealisasikan. Karena kami benar - benar kesulitan dengan HET saat ini," harap Hasyim.

Dengqn perbedaan harga yang cukup jauh dengan HET di Provinsi tengga. Tidak menutup kemungkinan adanya penyimpangan dibawanya LPG keluar Provinsi Bengkulu.

Untuk mengantisipasi hal itulah, Hasyim menyampaikan pihaknya mengusulkan kenaikan HET di Provinsi Bengkulu agar ketimpangan harga dengan Provinsi tetangga tidak terlalu jauh.

"Kemudian juga, dengan tingginya HET di Provinsi tetangga dikhawatirkan LPG di kita akan dibawa keluar, khususnya di daerah perbatasan. Inikan sangat merugikan masyarakat Bengkulu," ujarnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data yang dihimpun dari Hiswana Migas Bengkulu, setiap mobil pengangkut tabung gas LPG 3 Kg mampu membawa 560 tabung, dengan akumulasi konsumsi setiap bulannya mencapai 1 juta 380 tabung se Provinsi Bengkulu.(Suary).

Tags :
Kategori :

Terkait