BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Kondisi view tower atau menara pemantau di Lapangan Merdeka Kelurahan Malabero Kecamatan Teluk Segara dianggap sebagian kalangan masih membahayakan. Sementara kurang dari 2 minggu, festival tabut seperti pameran dan bazar direncanakan bakal digelar di lokasi tersebut.
Menanggapi hal itu, Penjabat Sekda Provinsi Bengkulu, Fachriza Razie mengatakan, pihaknya masih akan mengkaji kondisi view tower yang lokasinya tepat di tengah Lapangan Merdeka. Apakah akan dirobohkan atau masih diatasi dengan cara lain.
"Kita akan mengkaji kembali kondisi view tower, sehingga pelaksanaan festival tidak terjadi hal - hal yang tidak kita inginkan," ungkap Fachriza, Senin (18/7).
BACA JUGA:Batal Dirobohkan, View Tower Akan Dijadikan Museum dan Perpustakaan
Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Almidianto bahwa pihaknya akan melakukqn komunikasi dengan pihak terkait kondisi view tower, yang pada bulan Maret yang lalu dikabarkan akan dirobohkan.
"Kita akan bicarakan secara teknis dengan pihak terkait, terutama dengan pihak yang akan mengelola pameran dan bazar," ujar Almidianto.
Jika memang tidak jadi robohkan, kata Almadianto, ada kemungkinan nantinya view tower akan ditutup dengan jaring pengaman. Apabila ada reruntuhan yang jatuh tidak akan melukai pengunjung dan pada bagian bawah akan dipagari sehingga masyarakat yang mengunjungi tabut tidak bisa mendekat.
BACA JUGA:View Tower Tak Terawat
"Nanti bangunan view tower akan di cover dengan jaring atau apa untuk menghindari jika ada bagian yang jatuh dan juga bagian bawahnya akan pagari dengan seng agar masyarakat tidak mendekat ke view tower," jelasnya.
Untuk diketahui bahwa kegiatan tabut akan dilakukan secara hybrid dan berlokasi di Taman Budaya. Akan tetapi adanya permintaan dari Kementerian Pariwisata, untuk dilaksanakan secara luring karena Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno akan hadir langsung pada tanggal 3 dan 4 Agustus.
"Sehingga dengan waktu yang terbatas kita akan siapkan sebaik mungkin, dengan total anggaran dari sesi ritual dan festivalnya lebih kurang Rp 140 juta yang berasal dari APBD," Almidianto.(CW2/Suary).