BENGKULU, bengkuluekspress.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melalui Kepala Dinas Infomartika dan Komunikasi (Diskominfo) Eko Agusrianto mengungkapkan masalah kelangkaan minyak goreng (migor) di Kota Bengkulu telah mendapatkan angin segar. Pasalnya pemkot telah mengambil sikap tegas mengenai kelangkaan yang terjadi belakangan ini dan meminta masyarakat tidak panic buying. “Beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah kota dalam hal ini ialah berupa pengendalian, pengawasan, itu yang kita dilakukan. Kemarin pak Wawali juga sudah melaksanakan sidak ke beberapa distributor dan alhamdulillah kemarin dapat informasi dari Indomarco bahwa dalam waktu dekat itu akan datang lagi minyak goreng sebanyak 18 ton,\" jelas Eko, Selasa (15/03) Pemkot saat ini juga melakukan komunikasi dengan beberapa distributor yang lainnya terkait masalah kebutuhan terhadap minyak goreng bagi warga Kota Bengkulu. Eko menegaskan, masuknya pasokan 18 ton migor bukan Pemkot yang menyediakannya. “Kembali ke 18 ton, ini perlu kami luruskan karena ada beberapa narasi yang mungkin sempat terbangun oleh pihak-pihak bahwa pemerintah kota yang menyediakan. Jadi saya tegaskan ini tidak benar. Justru kita dapat informasi dari pihak Indomarco bahwa akan masuk 18 ton dan kita juga akan komunikasi dengan beberapa distributor yang lain dan kita serahkan mekanisme pasar,\" ujarnya. Sementara itu Pemerintah Pusat (Kapolri dan Menteri Perindag) sudah melakukan jumpa pers dan memerintahkan jajarannya untuk tetap menjamin ketersediaan minyak goreng mulai dari pasar tradisional sampai pasar modern. Dan juga melakukan pengetatan agar jangan sampai nanti untuk eksportir lebih diutamakan sehingga kebutuhan dalam negeri malah terabaikan Pemkot mengimbau apabila masyarakat menemukan beberapa oknum yang melakukan penyimpangan, penimbunan, penjualan di atas harga eceran tertinggi dan sebagainya, masyarakat diminta segera melaporkan kepada pihak berwajib. (Rls/Imn)
Kabar Gembira, 18 Ton Migor akan Masuk Bengkulu
Rabu 16-03-2022,16:12 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :