Galery Dholl Konsisten Lestarikan Dol Bengkulu

Jumat 11-02-2022,18:08 WIB
Reporter : Iyud Mursito
Editor : Iyud Mursito

BENGKULU,BE - Galery Dholl Bengkulu yang berlokasi di Jl. Bencoolen, Kel. Pondok Besi, Kota Bengkulu terus konsisten dalam melestarikan alat musik tradisional khas Bengkulu. Pasalnya, meski alat musik tradisional yang dipukul tersebut kebanyakan digunakan saat festival tabut Bengkulu, masih terus mereka produksi hingga dipasarkan ke luar Bengkulu. Pengerajin dol dari Galery Dholl Bengkulu, Joni (40) mengatakan galeri yang khusus menjual alat musik dol Bengkulu itu sudah didirikan sejak tiga tahun yang lalu. Selama tiga tahun berdiri, mereka mampu menjual ratusan alat pukul yang terbuat dari bonggol kelapa yang dibalut kulit hewan tersebut ke berbagai wilayah di Indonesia. \"Kami sudah menjual dol dan menerima pesanana dari konsumen seperti, Jakarta, Surabaya, dan Sumatera Selatan. Selain itu, kami juga memasarkan melalui sosial media seperti, instagram, facebook dan juga dijual di pasar,\" kata Joni, di Bengkulu Selasa (18/1). Ia mengungkapkan, satu dol nya dijual dengan harga Rp 1,6 juta hingga Rp 2,5 juta sesuai dengan ukurannya. Biasanya ukuran yang dipasarkan memiliki diameter mulai dari 50 cm sampai 125 cm dengan tinggi mencapai 80 cm. Proses pembuatan satu dol, sambungnya, bisa menghabiskan waktu selama 1 bulan. Karena, harus mengeringkan bonggol kelapa terlebih dulu dan kemudian diberi dempul hingga ditutup menggunakan kulit hewan seperti kambing dan sapi. \"Sekanjutnya diberi cat sesuai warna yang diingginkan dan dikasih bulatan rotan sebagi penghias dol,\" jelasnya. Menurutnya, alat musik membranofon ini selain marak digunakan saat festival tabut, saat ini sudah banyak diminati oleh kalangan masyarakat umum sebagai instrumen musik pengiring saat pesta pernikahan ataupun acara pembukaan kegiatan acara baik pemerintahan maupun swasta. (MG 03)

Tags :
Kategori :

Terkait