\"Dari tangan AG kita berhasil mengamankan ganja kering dengan berat sekitar 1 kg. Hasil pemeriksaan sementara barang haram itu didapatkan AG dari seseorang berinisial BU di Desa Lubukalai Kecamatan Sindang Beliti Ulu seharga Rp 500 ribu,\" ungkap Kapolres RL, AKBP Edi Suroso SH melalui Kasat Narkoba, AKP Darwin Tampubolon, Senin (04/03).
Dengan harga jual yang cukup terjangkau tersebut, Darwin khawatir tanaman tersebut sedang memasuki masa panen. \"Kita semula tidak percaya harga jualnya bisa begitu murah. Beberapa kali melakukan penangkapan 1 kg ganja itu bisa dijual mencapai Rp 3 juta, bahkan lebih,\" kata Darwin.
Terlepas dari harga jual ganja yang cukup terjangkau tersebut, Darwin menjelaskan, penangkapan terhadap AG tersebut berawal dari informasi masyarakat terkait adanya peredaran narkoba di kawasan Danau Mas Harum Bastari. Setelah melakukan pengintaian, polisi menemukan gerak mencurigakan dari AG menggunakan sepeda motor jenis Yamaha Mio berboncengan dengan seorang rekannya berinisial RM, yang diketahui masih berstatus pelajar setingkat SMA di salah satu sekolah di Curup Selatan. RM, hingga kini masih menjadi terget operasi (TO) Polisi.
Polisi berusaha menghentikan kendaraan yang dikemudikan kedua pelaku tersebut, namun mereka malah nekat melarikan diri. Menggunakan mobil dan dua kendaraan bermotor, polisi berusaha mengejar para pelaku yang mengemudikan kendaraan cukup kencang ke arah Curup.
Hingga akhirnya polisi berhasil menghentikan kendaraan pelaku di wilayah Desa Sambirejo, Selupu Rejang. Meski terjatuh dari kendaraan yang ditumpanginya, pelaku tetap berusaha melarikan diri bahkan nekat menceburkan diri ke persawahan masyarakat. AG diamankan polisi meski berusaha bersembunyi dengan melumurkan seluruh tubuhnya dengan lumpur sawah, sedangkan RM berhasil lepas dari kejaran petugas.
Hasil pemeriksaan, anggota Sat Narkoba Polres RL berhasil menemukan 1 bungkus ganja di bawah jok motor pelaku, yang terbungkus koran dan kantong plastik hitam. \"Barang bukti akan kita bawa untuk selanjutnya ditimbang ke Pegadaian,\" tutur Darwin.
Terkait hasil tangkapan ganja tersebut, anggota Sat Narkoba Polres RL telah berupaya melakukan pencarian terhadap RM, bahkan melakukan pengembangan hasil penangkapan terhadap AG. Hasilnya, terindikasi kedua pemuda tersebut sengaja diperintahkan sebagai kurir untuk menjemput ganja di wilayah Kecamatan Sindang Beliti Ulu. \"Motor Mio yang digunakan pelaku ini bukan punya mereka, tetapi ada yang memerintahkan mereka,\" ungkap Darwin.
Polisi dan TNI Mesti Operasi Penangkapan terjadap AG bersama barang bukti ganja seberat 1 kg yang diduga berasal dari wilayah Desa Lubuk Alai mendapatkan tanggapan dari tokoh pemuda Lembak, Ishak Burmansyah. Melalui Bengkulu Ekspress dia meminta Polda Bengkulu tidak tinggal diam terkait sumber ganja yang diduga diperoleh di wilayah Kecamatan Sindang Beliti Ulu tersebut.
\"Kami ingin pemuda kami ini selamat dari ganja dan narkotika, kami mohon Polda Bengkulu dan TNI bisa turun tangan melakukan operasi khusus, karena diduga memang ada ladang ganja,\" pinta Ishak.
Jika Polisi dan TNI tidak segera bertindak, dan membiarkan kondisi ini terus berlanjut, maka dikhawatirkan akan semakin merusak generasi muda di Provinsi Bengkulu. \"Bayangkan saja harga ganja sudah begitu terjangkau, dengan uang jajan sedikit saja anak remaja bisa mencoba ganja, ini mengkhawatirkan,\" sesal Ishak. (999)