“Hanya sebagian saja yang menerima bibit sawit dan saat ini telah panen sedangkan program plasm,anya mandeg. Mirisnya kebul lama kami telah di tebangi, Sehingga terbengkalai saja,” terang Kades Desa Petai kayu Harianto.
Dikatakannya, dengan kenyataan tersebut sebagian warga petani di desanya menjadi kehilangan mata pencaharian. Tapi, di sisi lain, sebagian kecil petani kini mendapat manfaat dari program kebun sawit yang vakum itu. (333)