Ada yang Sudah Cair

Selasa 05-03-2013,11:22 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

RATU SAMBAN, BE -  Pencairan  dana bedah rumah dari  program Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) berupa Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya  (BSPS) untuk masyarakat, menimbulkan kecemburuan sosial antar warga.   Seperti terjadi di Kelurahan Pematang Gubernur, Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu.

Dari   103 penerima  bedah rumah, diduga 2 warga  yakni  Gultom NR dan Miraaini warga RT 8  Kelurahan Bentiring Permai, mendapatkan   bantuan ganda.  Yakni bantuan dari  stimulan BSPS  dan bantuan dari  program P2KP. Tak hanya itu, para penerima bantuan itu diarahkan  pada satu toko untuk pembelian material  oleh Ketua Badan Koordinasi Masyarakat (BKM).

Ketua Adat Kelurahan Pematang Gubernur, Nihardi Saip kepada Bengkulu Ekspress, membenarkan ada warga yang menerima bantuan ganda.

Kejanggalan penerima BSPS tak hanya disitu, di duga warga yang memiliki rumah permanen, justru mendapat bantuan.  Sedangkan rumah yang layak dibantu, justru tidak dapat.

Tak berhenti di sana,  warga penerima BSPS juga diarahkan dan diinstruksikan untuk membeli material pada satu toko yang telah ditunjuk.  Diduga ada kongkalikong antara  pemilik toko dengan Ketua BKM.    Terlihat dari nilai harga yang tinggi dari  harga di toko lain, misalnya  harga bata di toko itu sebesar Rp 550/batang  pasaranya dijual Rp 450/batang, begitu juga harga pasir, dan semen. \"Penerima BSPS diperintahkan membeli material di toko yang telah ditunjuk oleh BKM, dan harganya sudah dipatok,\" ujarnya.

Terkait persoalan dan ketidaktepatan sasaran bantuan itu menyebabkan kecemburuan sosial.   Ia meminta kepada tim verifikasi untuk turun ke lapangan, dan  menghentikan bantuan.   Pihaknya juga berencana  menggalang aksi dan melaporkan persoalan ini ke walikota agar mencopot Ketua BKM di kelurahan,\'\'  tukasnya.

Tahap II Cair Jika warga Panorama mengaku dana Program Kemenpera berupa BSPS untuk masyarakat berpenghasilan rendah tahap kedua belum cair,  berbeda dengan pengakuan warga  RT 8 Kelurahan Pematang Gubernur.  Saat ditemui BE, Sukahati saat ditemui dikediamanya  membenarkan kalau dana tahap II telah dicairkan, ia sendiri telah mengambil dan memanfaatkan uang senilai Rp 3 juta itu untuk membeli material seperti seng, batu bata   yang saat ini telah dikerjakan untuk pembuatan  rumah semi permanenya.

\'\'Pencairan tahap I, saya gunakan untuk pembuatan lantai dapur dan pondasi rumah, sedangkan uang pencairan kedua yakni separuh duit dan separuh bahan materia,\" ungkapnya.

Disinggung pembelian material pada salah satu toko di  Muarabangkahulu, Sukahati, pun mengakui hal itu.   \"Memang diarahkan ke  satu toko,\" katanya.

Sementara Ketua BKM Harapan Maju Kelurahan Pematang Gubernur, Tahrin Wasul saat dikonfirmasi mengaku  tak mengetahui  kalau dana tahap II belum cair.   Karena  untuk pendampingan pencairan merupakan wewenang Tim Pendamping Masyarakat (TPM).  \"Kita hanya  pendataan saja, kalau pencairanya ada  pada TPM, \" tegasnya.

Sementara itu disinggung  pendataan penerima  BSPS adalah  familinya,   untuk mendapatkan bantuan harus diverifikasi layak atau tidaknya,  diakui memang ada warga yang   rumahnya tidak layak namun justru tidak dapat  hal ini.   Sebab, ia  gugur dalam administrasi.

\"Mereka  yang batal dapat BSPS karena  tidak lengkap dokumentasi, dan KTP belum ada,  karena dibatasi waktu maka  mereka yang belum dapat akan diusulkan  dalam tahap selanjutnya,\" katanya.

Tahrin Wasul juga membantah kalau  ada warga  penerima BSPS adalah penerima bantuan P2KP, karena  warga yang dibantu tidak boleh menerima bantuan yang serupa.  \"Saya belum menerima laporan ada penerima ganda, dari saya ketahui  pencairan Tahap II telah dilakukan pada 103 penerima, dan kita sudah arahkan pada warga untuk memanfaatkan bantuan  itu untuk rehab rumahnya,\" katanya.  (247)  

Tags :
Kategori :

Terkait