Dikonfirmasi, Minggu (03/03), Kapolres Rejang Lebong (RL), AKBP. Edi Suroso, SH melalui Kapolsek Sindang Kelingi, Iptu. Sumardi membenarkan terkait korban Lakalantas yang meninggal dunia tersebut.
\"Kita sudah mendapatkan kabar duka tersebut, jenazah korban disemayamkan ke rumah duka di Kelurahan Talang Bandung Kota Lubuklinggau,\" ujar Sumardi.
Sementara itu, empat korban lainnya telah berangsur pulih. Hanya saja, menurut informasi petugas Sat Lantas, keempat korban masih mengalami trauma berat. Sehingga masih sulit untuk dimintai keterangan. “Kasus ini masih diselidiki Unit Laka Lantas Polres Rejang Lebong. Kita masih mencari tahu kemungkinan penyebab lainnya dalam kecelakaan tersebut. Seperti kelalaian atau sempat terjadi benturan dengan kendaraan lain,” jelas Sumardi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jum\'at (1/3) sekitar pukul 15.00 WIB, mobil pick up jenis Mitrubishi yang ditumpangi 5 orang terdiri dari 2 keluarga masuk ke dalam juran di Desa Cahaya Negeri. Akibatnya, Tarmizi (50) sopir, bersama istrinya Ida (45) serta saudaranya, Yot (47) istri Din. Ida menderita patah tangan dalam kecelakaan itu.
Sementara Tarmizi dan Yot terkilir di leher. Sementara, dua penumpang di bagian bak terbuka adalah Din dan anaknya Santo (20) yang selamat dari kecelakaan karena langsung melompat saat mobil akan terjun bebas ke jurang. Dari keterangan sejumlah saksi, kecelakaan terjadi karena Tarmizi menghindari tabrakan dengan sebuah truk dari arah berlawanan. Kronologisnya, mobil naas tersebut menanjak dengan kecepatan tinggi. Tiba di lokasi kejadian tepat di tikungan tajam, Tarmizi tak menyadari kehadiran truk dari arah berlawanan. Spontan, Tarmizi langsung membanting stir mobil ke kiri.
Karena kecepatan tinggi, diduga Tarmizi tak dapat mengendalikan mobilnya. Mobil sempat menabrak dinding pembatas jalan setinggi 30 cm. Tak mampu tertahan, mobil dengan bebas terjun ke jurang. Mobil menggelinding hingga terhempas ke dasar jurang yang rawa dengan posisi terlentang.
\"Kita berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran, untuk tidak mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi, apalagi tengan membawah penumpang dalam jumlah banyak,\" pinta Sumardi (999)