KOTA MANNA, bengkuluekspress.com - Untuk mengantisipasi agar gabah pagi produksi petani sawah di Bengkulu Selatan (BS) tidak lari keluar daerah, Pemda BS berupaya agar semua gabah padi di BS ditampung di BS. Oleh karena itu Pemda BS mengupayakan adanya mesin Rice Milling Unit (RMU) atau mesin giling padi.
\"Saat ini kita sedang mengusulkan pengadaan RMU ke Kementerian Pertanian Republik Indonesia (RI),\" kata Wakil Bupati BS, H Rifai Tajuddin SSos.
Dikatakan Rifai, dengan adanya RMU tersebut nanti, maka Pemkab BS akan menggandeng pihak swasta untuk pengelolaannya. Dengan begitu, para petani BS dapat menjual gabahnya ke pihak pengelola RMU tersebut. Sehingga diharapkan semua gabah padi di BS dijual ke pengelola RMU.
\"Nanti semua gabah padi petani akan ditampung pengelola RMU,\" ujarnya.
Dijelaskan Rifai, dengan adanya RMU ini warga tidak perlu khawatir terkait harga. Sebab nanti harga beli gabah akan bersaing dan tidak merugikan petani. Sebab sambung Rifai, pembelian gabah waktu panen akan sama tingginya di waktu sebelum panen.
\"Pembelian gabah nanti tetap tinggi, petani tidak akan dirugikan,\" terangnya.
Kepala Dinas Pertanian BS, Ir Silusteru MM menambahkan, selama ini banyak gabah padi petani BS dijual keluar lantaran harga yang mereka tawarkan tinggi. Namun setelah ada RMU nanti, yang bekerja sama dengan pihak ketiga, maka harga gabah akan tetap tinggi. Begitu juga dengan harga beras juga tetap tinggi.
\"Upaya ini untuk melindungi petani sawah agar harga gabah dan beras tetap stabil, sehingga nanti gabah padi BS tidak keluar daerah,\" ujar Silusteru. (369)