SURABAYA,BE- Jaringan Penggiat Literasi Digital (Japelidi) bekerja sama dengan U.S Consulate General Surabaya mengadakan kegiatan penguatan kecakapan digital untuk pemuda Indonesia Timur yaitu: Bali, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan dengan program Empowering eastern indonesia youth in digital world.
Progam ini di danai oleh Dana American Spaces Support Fund 2021 dengan Kategori Countering Disinformation / Media Literacy yang dikelola Kantor Program MyAmerica Surabaya (America Center).
Tim Media, Gushevinalti, mengatakan peluncuran program Empowering eastern indonesia youth in digital world diselenggarakan pada sabtu, 2 oktober 2021 pukul 10.00 – 12.00 melalui daring dengan beberapa pembicara yakni I Gusti Agung Putri Astrid Kartika (staf khusus kementrian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak republik Indonesia (KPPPA RI), Dr. Devie Rachmawati (Tenaga Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Kominfo), Ni Made Ras Amanda G (Kordinator Program – Universitas Udayana Bali) dan Christian Namado Simanullang (MyAmerica Surabaya).
\"Kegiatan Empowering eastern indonesia youth in digital world berlangsung kurang lebih selama 6 bulan, mulai dari 15 September 2021 – 28 Februari 2022,\" terangnya.
Dalam pelaksanaannya, akan diadakan kegiatan secara luring dan daring dengan serangkaian kegiatan penunjang, antara lain FGD, workshop pembuatan modul pelatihan, pembuatan website dan peta literasi digital, diseminasi dan pelatihan, kompetisi, dan pemantauan dan evaluasi di beberapa provinsi di Indonesia Timur.
Peningkatan kompetensi literasi digital akan mengacu pada 10 kompetensi literasi digital yang telah dibuat oleh Japelidi. Tujuan akhir dari kegiatan ini dengan melihat 5 topik besar yakni :
Meningkatkan keterampilan mengoperasikan perangkat digital secara efektif; Literasi media; Berkomunikasi dan berkolaborasi di ruang digital; Lawan konten negatif, dan
Mengelola informasi digital dengan tepat.
\"Melalui tujuan kegiatan tersebut, diharapkan pemuda di lima wilayah Indonesia Timur dapat menjadi agen penggerak literasi digital yang memiliki kompetensi literasi digital yang komprehensif untuk mengoptimalkan manfaat penggunaan perangkat digital dan meminimalisir efek negatif yang timbul dari penggunaan media digital,\" terangnya. (Fir/Rl)