BENGKULU - bengkuluekspress.com - Statistik perkembangan Covid-19 di Kota Bengkulu saat ini tercatat menurun drastis. Dari 9 kecamatan yang ada hanya menyisakan 1 wilayah yang zona orange yakni Kecamatan Gading Cempaka dan sisanya sudah zona kuning. Hal tersebut menandakan penerapan PPKM mempunyai dampak positif dalam menekan angka kasus di Kota Bengkulu serta kesadaran masyarakat yang tinggi dalam penerapan prokes 3M.
Kalaksa BPBD Kota Bengkulu, Eddyson menjelaskan penerapan PPKM level 3 di Kota Bengkulu akan berakhir tanggal 6 September mendatang. Namun dengan kondisi yang ada saat ini, perkembangan kasus covid-19 cenderung menurun dan diharapkan dapat semakin membaik hingga kembali ke zona hijau.
\"Sempat kemarin ada 1 orang, dan kemarin hanya 9 orang untuk tambahan kasus. Kemudian kalau melihat zona di pusat, Kota Bengkulu sudah berzona kuning. Insya Allah nanti setelah keluarnya Instruksi mendagri, kita Kota Bengkulu sudah berzona kuning,\" jelas Eddyson, Jumat (03/09).
Eddyson mengatakan pihaknya yakin nantinya perkembangan Covid-19 di Kota Bengkulu dapat terus membaik dan berharap bisa turun level ke level 2 atau 1 yang bisa membuat ruang gerak akan lebih diperluas.
\"Untuk aktivitas perkonomian yang dibatasi sudah bisa bergerak bebas. Begitu juga dengan pernikahan yang saat ini dibatasi kuotanya, barangkali nanti kalau akan mendekati keadaan normal bisa menggelar pesta pernikahan seperti biasanya,\" tambahnya.
Terakhir ia mengatakan akan membuat regulasi peraturan terbaru demi mempercepat pertumbuhan perekonomian masyarakat di Kota Bengkulu saat ini. Namun pihaknya akan tetap menekankan agar masyarakat terus membiasakan penerapan 5M protokol kesehatan sebagai pelengkap aksi 3M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi sosial.
\"Nanti kita akan membuat regulasi terbaru. Untuk rumah makan seperti restoran dan yang lainya akan lebih diberi keringan seperti menambah kuota untuk pembeli yang sebelumnya hanya 50 persen mungkin nanti kita tambah menjadi 75 persen,\" tutupnya. (Imn)