BENGKULU, bengkuluekspress.com - Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital memahami data diri dan berpikir bijak saat berinternet. Hal itu dikatakan Sekretaris Program Studi Seni Kuliner STP Bandung Mandradithya Kusuma Putra, M.Sc, Jum’at (6/8).
Mandra mengatakan, jejak digital merupakan jejak data yang seseorang buat dan tinggalkan saat menggunakan perangkat digital. Jejak digital yang dapat ditinggalkan meliputi, riwayat pencarian, pesan teks, foto dan video, lokasi yang dikunjungi menggunakan GPS, interaksi media sosial, serta persetujuan akses cookie.
\"Menjaga jejak digital tetap bersih dengan cara, memeriksa jejak digital, bijak sebelum menulis, memperhatikan perangkat mobile, serta bangun citra diri yang positif,\" katanya.
Sementara itu, Pendiri dengan Pengembang Sekolah IT Mandani Bengkulu Selatan Ir. Marhen Harjono, S.Pt., M.Sc.Ipm Marhen mengatakan etika digital merupakan proses berfikir bijak sebelum mengunduh di internet.
\"Interaksi dunia maya seperti melalui facebook, whatsapp, twitter, dan lain-lain. Berdasarkan survey bahwa interaksi saat ini didunia maya 70%, 30 persen didunia nyata,\" ujarnya.
Ia menekankan, adab bergaul di dunia maya dan nyata, salah satunya harus disadari bahwa interaksi sosial haraus mempunyai attitude atau wibawa serta dalam interaksi dunia nyata mulutmu harimaumu didunia maya cakarmu adalah lidahmu.
Ia menambahkan, media sosial adalah teknologi manfaatkan teknologi ini secara positif, jika didunia nyata direct verbal adalah cerminan diri. Maka bijak di media sosial atau dunia maya dengan meningkatkan kualitas diri, telaah informasi pahami isi budayakan membaca berita, cerna dan tidak hoaks. (HBN)