Salah seorang sopir angdes, Rahman Ramli mengatakan penghasilan mereka berkurang lantaran banyak penumpang yang memilih naik mobil travel plat hitam. Meskipun sebelumnya mereka sudah pernah melarang travel itu, tapi sopir travel ilegal masih tetap beroperasi dan mengangkut penumpang secara melawan hukum.
“Kami minta agar dinas terkait bisa melakukan penertiban dan melarang kendaraan plat hitam yang masih beroperasi,” tegasnya kemarin.
Ongkos angdes dari Kota Tais sampai Kota Bengkulu saat ini masih Rp 15 ribu. Meskipun ongkos angdes ini masih terbilang murah, sopir angdes di Kota Tais tetap mengeluhkan sepinya penumpang saat ini lantaran banyak kendaraan plat hitam yang beroperasi di wilayah Kabupaten Seluma. Kemudian, sopir angdes di wilayah Kota Tais juga meminta kepada dinas terkait untuk segera membagun terminal. Pasalnya, sampai saat ini belum ada tempat yang kondusif untuk dijadikan pemberhentian penumpang di wilayah Kota Tais.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Seluma Drs H Azwardi mengatakan selama ini anggotanya sering melakukan razia terhadap kendaraan plat hitam yang beroperasi tanpa izin mengangkut penumpang. Namun meski pun sering dilakukan operasi, mereka masih tetap beroperasi. “Beberapa kali penertipan telah dilakukan, namun hal tersebut tidak membuat kapok travel liar itu,” ujarnya. (333)