Batita Banyak Bertanya

Minggu 03-03-2013,09:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Dilihat dari kemampuan berbahasa, usia batita mencatat perkembangan yang luar biasa. Suatu hasil penelitian yang dilansir dari www.whattoexpect.com/toddler menyebutkan, di usia batita, dalam satu hari anak bisa menghasilkan hingga 12 ribu kata. Dengan catatan, kemampuan berbahasa pada setiap anak tentunya berbeda karena berbagai macam faktor. Kemampuan berbahasa batita sudah berkembang dari yang tadinya sebatas private speech atau berbicara sendiri yang tak dipahami menjadi sosial speech atau tuturan yang ditujukan kepada orang lain.

“Anak-anak biasanya mulai bertanya ‘mengapa’ sekitar usia 2 tahun,” kata Dr. Iman Sharif, dokter dan profesor di The Children’s Hospital, Montefiore, Bronx, New York seperti dikutip dari surat kabar New York Times. Pada usia ini, kata Sharif, kemampuan bahasa anak telah berkembang dengan pesat dan mereka penuh dengan ide-ide untuk mengekspresikan kata-kata yang telah mereka pelajari. Ditambah lagi, “Anak-anak pada usia ini secara alami bersifat egosentris--dunia benar-benar berputar di sekitar mereka- mereka menginginkan apa pun di atas kendali mereka,” kata Sharif lagi.

Batita mulai senang bertanya karena kemampuan bernalar mereka tengah berkembang pesat. Banyak atau tidaknya anak bertanya tergantung pada kemampuan anak dalam proses penyerapan kata-kata dan penyimpanan dalam memorinya. Sebagian anak dapat menyerap kata-kata dengan cepat (fastmapping).

Misalnya, orangtua pernah mengucapkan kata  “helikopter” sambil menunjukkan gambarnya kepada  anak. Saat itu juga, si kecil mengingat kata “helipkopter” dan bentuknya yang khas. Umumnya, anak yang dapat menyerap kata-kata dengan cepat memiliki kosakata yang lebih banyak. Hal ini juga memegaruhi kemampuan anak untuk bertanya.

Hal lain yang memengaruhi adalah berbagai stimulasi yang didapat anak. Juga, ada atau tidak faktor gangguan yang menjadi penghambat. Penentu berikutnya adalah modalitas belajar si anak. Ada anak yang lebih banyak menggunakan kemampuan visualnya dalam belajar. Ia lebih cepat dan lebih banyak menyerap informasi yang tertangkap oleh indra visual (tipe visual), seperti gambar, foto, film, atau kejadian yang berlangsung di hadapannya.  Modalitas belajar lainnya adalah kecenderungan menyerap informasi lebih banyak melalui apa yang didengar (tipe auditori).

Anak dengan tipe belajar auditori cenderung banyak bertanya karena ia menyukai penjelasan yang disampaikan secara lisan. Modalitas belajar yang ketiga adalah kecenderungan belajar sambil melakukan gerak seperti belajar sambil praktik atau belajar sambil melakukan gerakan tertentu untuk mempertahankan konsentrasi.(**)

Tags :
Kategori :

Terkait