\"Kalau sudah tercampur bakteri airnya, maka tidak layak lagi untuk dikonsumsi minum secara langsung. Oleh sebab itu, kita meminta masyarakat untuk berhati - hati dalam mengkonsumsi air galon itu,\" kata Kepala Dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), I Putu Sura Artika SKM,MM.
Dia mengungkapkan, bahwa untuk penggunaan air isi ulang jika sudah melalui tahapan hasil penelitian yang baik serta terjamin bebas dari segala macam bahan penyakit dapat diterima langsung keberadaannya dan penggunaannya. Namun yang perlu diwaspadai adalah apakah air isi ulang yang ada saat ini memang terjamin kebersihannya. Sebab yang namanya air sebelum masak/matang dapat menjadi tempat berkembangbiaknya segala jenis bakteri.
Untuk mengantisipasi hal itu, sejauh ini pihaknya berusaha untuk meneliti apakah air isi ulang yang ada terjual bebas di depot pengisian air tersebut memang sudah bebas dari penyakit bakteri. Karena, perlu diketahui jenis bakteri yang bersemayam di air yang belum dimasak disebut bakteri Ekolitia.
Saat ini, Dinkes Benteng sudah mendata jumlah depot pengisian air yang dijual bebas di masyarakat mencapai 10 depot pengisian ulang air.
Kita akan terjun langsung ke depot air galon guna meneliti kandungan air yang dijual, apakah sudah bebas dari bakteri atau belum. Kemudian, baru kita keluarkan sertifikat laik sehat yang tentunya sudah melalui sejumlah tes berbagai tahapan,\" tandasnya. (111)