BINDURIANG, BE - Program listrik masuk desa (Lisdes) di Desa Trans Air Apo Kecamatan Binduriang tahun 2012, terpaksa harus molor. Pasalnya, program yang ditujukan untuk penerangan itu ditentang warga karena tidak mengikhlaskan lahan serta tumbuhan terganggu oleh kegiatan pembangunan. \"Seharusnya pekerjaan ini bisa tuntas tahun 2012, namun terpaksa molor karena tidak ada kesepakatan soal pembebasan lahan,\" ujar pengawas PT Santi Abadi Mandiri, sebagai pelaksana kegiatan, Surip.
Sebelumnya, sambung Surip, melalui pemerintah desa sudah dilakukan sosialisasi pentingnya listrik. Namun tidak ditemui kesepakatan karena warga menuntut ganti rugi pemasangan tiang listrik, serta warga yang tidak rela tanam tumbuh harus dipotong agar tidak mengganggu pemasangan kabel listrik. \"Sebagai solusi, kita terpaksa mengalihkan pemasangan listik ke Trans Tak Toi, agar program ini tetap berjalan. Meski pelaksanaannya terlambat,\" kata Surip.
Pengerjaan proyek, sambung Surip, sudah berjalan 80 persen, diproyeksi akan tuntas dalam 1 minggu sehingga bisa segera dimanfaatkan masyarakat untuk penerangan. \"Mudah-mudahan pekerjaan ini segera tuntas, dan dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat yang selama ini belum dialiri listrik,\" tegas Surip. (999)