BENGKULU, Bengkuluekspress.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu mencatat selama dua bulan terakhir atau sejak awal tahun 2021 telah terjadi 95 kali gempa bumi. Hal itu dikatakan
Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Kepahiang, BMKG Bengkulu Litman.
\"Sejak awal tahun telah terjadi 95 kali gempa bumi di segmen megatrhust Enggano,\" kata Litman di Bengkulu, Senin (22/2).
Litman mengatakan, memang ada peningkatan aktifitas kegempaan di segmen tersebut sejak November 2020. Gempa bumi yang terjadi berkekuatan magnitudo terkecil 1,5 dan terkuat bermagnitudo 6,3.
\"Termasuk dua gempa yang mengguncang Bengkulu Senin (21/2) pagi,\" ujarnya.
Ia menjelaskan, gempa bumi tersebut terjadi akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia dan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik.
\"Dengan sering terjadinya gempa-gempa kecil, maka akumulasi energi yang tersimpan selalu dilepas. Sehingga gempa besar atau pengumpulan energi besar diprediksi sulit terjadi,\" ungkapnya
Namun, tambah Litman tidak ada yang bisa memprediksi kapan gempa terjadi, sehingga masyarakat diharapkan agar tetap tenang dan selalu waspada.(HBN)