Penggunaan Trawl dari Provinsi Tetangga Pengaruhi Harga Ikan di Bengkulu

Rabu 03-02-2021,18:42 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, bengkulekspress.com - Akibat penggunaan trawl dan pukat harimau ikan yang dilakukan oleh nelayan dari luar Provinsi Bengkulu sejak setahun belakangan ini, tepatnya sekitar Januari 2020, serta cuaca yang kurang mendukung membuat harga ikan di Kota Bengkulu menjadi mahal. Menurut keterangan salah satu nelayan tradisional di kawasan Pantai Malabro, mereka sekarang kesulitan menangkap ikan di perairan laut Kota Bengkulu.

“Penyebab harga ikan laut menjadi mahal karena mulai dari awal tahun 2020 sampai sekarang cuaca kurang stabil, ditambah lagi penggunaan trawl yang membuat anak-anak ikan juga ikut terangkut, makanya ikan nya sulit untuk didapat,” ujar Samarudin (70), salah satu nelayan di pantai Malabro, Rabu (03/02).

Menurut Samarudin, nelayan yang beroperasi di kawasan perairan laut Bengkulu biasa menggunakan trawl berasal dari daerah Lampung, Jambi serta Pulau Bangka. Mereka memang diizinkan mengambil ikan oleh pemerintah.

Sementara Handoyono (51), salah satu pedagang ikan di Pasar Bengkulu mengakui harga ikan laut di pasaran saat ini mahal. Harganya naik bisa mencapai dua kali lipat. Adapun jenis ikan yang dijual Handoyono berupa ikan pantai seperti ikan glamo, ikan lida-lida, ikan selengek, dan beberapa ikan lainnya. Ikan itu dibelinya dari nelayan tradisonal yang pulang dari melaut. “Sekarang itu saya jual ikan slengek kalau 1kg bisa seharga Rp 5000 sedangkan dulu sebelum ikan sulit di dapat 1 kg nya cuma Rp2000,” ucapnya.(MG3)

Tags :
Kategori :

Terkait