TAIS,BE- Inspeksi Mendadak (Sidak) dilakukan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seluma, ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tais pada Selasa (2/2). Sidak dilakukan untuk menindaklanjuti Raisya Nur Khofifah (14 bulan) yang tidak bisa dirujuk ke rumah sakit di Kota Bengkulu, yang berstatus suspek meningitis.
Sidak dilakukan ke bagian administrasi Instalasi Gawat Darurat (IGD) oleh Ketua DPRD, Nofi Erian Andesca Ssoa, dan Wakil Ketua II Ulil Umidi Ssoa di tempat administrasi tersebut, dewan mempertanyakan lambannya proses administrasi pada Sistem Rujukan Terintregrasi (Sisrute) Rumah Sakit, yang menjadi penyebab pasien tak bisa segera dibawa ke Rumah Sakit Rujukan di Kota Bengkulu.
\"Jangan sampai masyarakat khususnya pasien yang terkena dampaknya lamban di rujuk Rumah Sakit Rujukan sedangkan kondisi pasien sendiri sudah kritis. Saya heran mengapa ini tidak bisa cepat,\" jelas ketua DPRD Seluma.
Selanjutnya pimpinan dewan melakukan pengecekan langsung ke tempat Raisa dirawat, di ruang anak RSUD Tais, yang berada di bagian belakang komplek rumah sakit.
Di ruang anak, dewan menemukan fasilititas ruangan yang dinilai sangat minim. Padahal anggaran sudah dialokasikan. \"Ini AC nya tidak berfungsi sepertinya, panas sekali, kasihan pasien dan keluarga yang disini menunggu,\" jelasnya.
Terpisah, Hingga pukul 14.00 WIB, pasien Raisya nur Khofifah (14 bulan) Ibu Rahaya(38) dan suami Harianto (38) warga Desa Talang Prapat, Seluma Barat. Harus di rujuk ke RS Bhyangkara setelah pimpinan DPRD Seluma langsung menghubungi petinggi Polda Bengkulu dan RS Bhyangkara untuk perawatan insentif.
\"Alhamdulillah setelah saya koordinasikan ke pak Karo Ops Polda Bengkulu, dan dikoordinasikan dengan Kabid Dokkes, Raisa bisa dirujuk dan sudah disediakan ruangan di RS.Bhayangkara,\" jelas Ulil.
Sementara itu Direktur RSUD Tais, dr. Wiwin Herwini mengakui fasilitas ditempatnya memang belum memadai untuk menangani pasien dengan indikasi penyakit yang diderita oleh balita ini. Rujukan menjadi solusi agar balita bisa ditangani, namun sayangnya terkendala oleh aplikasi Sisrute. Yang selalu mendapat penolakan dengan berbagai alasan.
\"Dokter anak kami punya, tetapi karena pasien ini membutuhkan perawatan di ruang PICU sehingga harus dirujuk,\" jelasnya.
Adapun kesulitan dalam proses merujuk pasien dari RSUD Tais ke RS di Kota Bengkulu bukanlah kali pertama. Sebelumnya sejumlah pasien juga sempat mengalami hal serupa, dan menjadi catatan khusus dari DPRD dan Pemkab Seluma.
\"Sudah saya perintahkan Direktur Rumah Sakit agar ini tidak boleh lagi menjadi kendala. Masyarakat tidak boleh dipersulit dalam mendapat pelayanan kesehatan,\" tegas Bupati Seluma saat dikonfirmasi kemarin.(333)