KOTA MANNA, bengkuluekspress.com - Puluhan perwakilan Honorer Guru, Rabu (6/1) mendatangi DPRD Bengkulu Selatan (BS). Kehadiran mereka ini untuk menyampaikan keluhan terkait peningkatan kesejahteraan para guru honorer. Tidak hanya minta insentif dinaikkan, mereka juga mengeluhkan adanya potongan insentif daerah dari kepala sekolah mereka melalui bendaharanya.
\"Hampir semua sekolah SD dan SMP di BS, kepala sekolahnya bersama bendaharanya memotong uang insentif dari daerah yang diterima para guru honorer,\" kata Budiono perwakilan honorer yang mengadukan masalah tersebut kepada DPRD BS.
Dikatakan Budiono, insentif yang diterima para guru tersebut hanya Rp 150 ribu perbulan. Hanya saja setiap bulannya, dana dipotong sebesar Rp 50 ribu atau dalam satu tahun masing-masing insentif guru honor dipotong sekitar Rp 400 ribu. Adapun alasan kepala sekolah saat memotong insentif yang diterima para guru honorer tersebut untuk syarat administrasi dan uang bensin.
\"Sudah insentif yang diterima kecil, dipotong juga oleh pihak sekolah,\" keluhnya.
Untuk itu, kepada DPRD BS, dirinya mengharapkan adanya peningkatan kesejahteraan para guru honorer dengan menaikan insentif mereka. Selain itu, dirinya berharap insentif para guru honorer tidak lagi disalurkan lewat sekolah. Namun melalui bank ke rekening masing-masing guru honorer agar tidak dipotong kembali.
\"Kami sangat berharap insentif para guru honorer ini dinaikkan, juga insentif nanti ditransferkan langsung ke rekening masing-masing guru,\" harap Budiono.
Ketua Komisi 3 DPRD BS, Holman SE ikut prihatin dengan yang dialami para guru honorer tersebut. Dirinya mengaku, pihaknya siap memperjuangkan nasib para guru honorer agar ada peningkatan kesejahteraan guru.
\"Terkait pemotongan itu tidak boleh, kami akan koordinasikan ke Bupati untuk memperjuangkan aspirasi yang para guru honorer ini sampaikan,\" ujar Holman. (369)