BENGKULU, bengkuluekspress.com - Lonjakan kasus positif covid-19 di Kota Bengkulu meningkat tinggi. Rata-rata per hari bisa 30 orang pasien Covid-19 bahkan pernah dalam sehari tembus 80 orang. Hal tersebut dituliskan Wakil Walikota Dedy Wahyudi di laman Facebooknya hari ini, Rabu (16/12).
Dalam tulisannya Dedy Wahyudi menceritakan banyaknya masyarakat yang positif Covid-19 bahkan ada yang menelpon untuk meminta bantuan dicarikan kamar agar pasien bisa ditangani segera.
\" Tolonglah... Keluarga kami ini sudah kritis. Semua rumah sakit penuh. Berapa pun kami bayar,\" tulis Dedy menggambarkan warga yang memohon.
Dedy sangat khawatir dengan melonjaknya jumlah pasien Covid-19 yang membuat rumah sakit menjadi penuh. Apalagi puluhan pasien yang masuk membuat tenaga medis kewalahan karena kekurangan ruang isolasi dan peralatan lainnya.
“Saban hari kami dikirim data dari Satgas Covid-19 mengenai jumlah warga positif Covid-19. Rata-rata per hari 30 orang. Pernah dalam sehari 80 orang pasien Covid-19,” tulis Dedy
Ia juga menjelaskan, Direktur RSHD dr Lista dan pihak RSMY sampai kewalahan karena rumah sakit tak mampu lagi menampung pasien Covid-19. Stok oksigen pun menipis. Termasuk alat kesehatan Covid-19 lainnya.
“Kapolres Bengkulu, AKBP Pahala Simanjuntak mengaku kewalahan menghadapi lemahnya protokol kesehatan di masyarakat. Dokter Zaini pun berkali-kali menelepon saya. Dia mengingatkan agar waspada. Apalagi jumlah meninggal positif Covid-19 terus meningkat. Maka pemkot akan lebih tegas. Saya prihatin dengan kondisi ini,” lanjut Dedy.
Untuk itu, ia menegaskan melarang masyarakat untuk tidak menggelar perayaan pergantian tahun baru. Hal tersebut dilakukan agar bencana non alam ini tidak semakin meluas yang membuat kondisi makin memburuk.
Bisa dibayangkan, jika rumah sakit sudah penuh dan tenaga medis kewalahan karena jumlah pasien sudah tak tangani membuat virus tersebut semakin merajalela. Kemungkinan terburuknya, SOP penanganan pasien Covid-19 tak dilakukan maksimal dan virus makin merebak tak terkendali.
Hal tersebut disinyalir terjadi karena lemahnya kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan. Untuk itu, masyarakat diimbau tak menyepelekan Covid-19 dan menjadikan protokol kesehatan sebagai kebiasaan baru di kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, Direktur RSHD Kota Bengkulu, dr Lista Cherylviera belum bisa dikonfirmasi bengkuluekspress.com untuk mengetahui kondisi saat ini di RSHD Kota Bengkulu. (Imn)