Hal tersebut diungkapkan salah seorang nelayan, Hasan (46) warga Dusun Tanjung Sakti, Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa, Benteng. \"Kami belum berani turun ke laut, karena tinggi air pasang disertai badai serta ombak bisa mengacam nyawa dan menenggelamkan kapal yang digunakan untuk melaut,\" katanya.
Mengenai kegiatan yang dilaksanakan selama cuaca belum stabil, nelayan membersihkan jaring, membenarkan kapal serta alih profesi sebagai buruh. Namun dia berharap cuaca membaik dan nelayan kembali mencari Ikan. “Sementara waktu ini kegiatan kami menjadi tidak tetap. Sebab hobinya memancari ikan. Ada kerjaan sampingan, ada juga mencari ikan pinggiran pantai,” ujar Hasan.
Hal yang sama diungkapkan nelayan lainnya, Sugiono yang menilai kondisi cuaca tidak bisa dibaca dalam beberapa hari ke depan. Dia lebih memilih ikut mencari limbah batu bara di sungai dan pinggiran pantai, untuk mengisi hari disaat tak bisa melaut. Selain itu ia juga bergabung dengan pencari pasir di aliran sungai Lemau. “Jelasnya belum berani melaut. Karena baik malam maupun siang, hujan dan badai selalu mengancam. Cuaca ekstrim sangat berbahaya,” demikian Sugiono. (111)