TAIS, bengkuluekspress.com - Pasca dijewer warganya di depan umum, kemarin (11/10) Kades Air Keruh Kecamatan Talo, Midi Harjo membantah keras jika dianggap tidak berada di desa saat banjir Rabu lalu melanda Desa Air Keruh. Saat curah hujan yang tinggi dan air yang naik, sang Kades terkepung di Desa Napal Melintang.
\"Hari Rabu saya ada acara di kantor camat dan meminta izin ke camat untuk menghadiri kegiatan di PMD Tais. Namun tau-taunya Rabu dini hari dikabarkan jika desa sudah tergenang banjir dan langsung pulang. Namun terhalang di Desa Napal Melintang karena air juga naik,\" ujarnya kepada BE.
Kades menerangkan, tidak ada unsur kesengajaan untuk meninggalkan desa seperti apa yang dikeluhkan warga. Walau terlambat sampai di desa pukul 01.00 WIB dini hari tersebut, ia tetap membantu warga dalam evakuasi warga dan harta benda yang bisa diselamatkan. Menurutnya, hal ini dikarenakan pekerjaan desa yang akan dilakukan di Tais, Rabu dan Kamis, dan itupun tidak jadi. Mengingat Rabu dini hari banjir melanda.
\"Saya tetap hadir di tengah-tengah masyarakat, walau telat datangnya. Tengah malam pun saya usahakan dan tetap menuju desa,\" ujarnya.
Kades ini berkilah jika apa yang disampaikan warga tersebut tidak benar. Menurutnya, mulai pada Rabu pagi hingga sore dan malam, dirinya bersama sama korban lainnya membersihkan material banjir yang tersisa seperti rumput perabotan yang masih bisa dimanfaatkan.
\"Untuk saat ini hanya menyisakan bekas dan sisa-sisa puing. Untuk lumpur sudah diselesaikan,\" ujarnya. (jef)