FESyar 2020 Sumatera, Perekonomian dan Keuangan Syariah Dunia dan Pendorong Ekonomi Regional.

Kamis 17-09-2020,21:31 WIB
Reporter : Iyud Mursito
Editor : Iyud Mursito

BENGKULU, BE- Bank Indonesia kembali menyelenggarakan acara tahunan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2020. Sebagai wujud dukungan terhadap visi Indonesia sebagai pusat pengembangan perekonomian dan keuangan syariah dunia dan pendorong ekonomi regional. FESyar Regional Sumatera kali ini dilaksanakan secara virtual dalam webinar melalui apliaksi Zoom dan live streaming di channel youtube Bank Indonesia Sumatera Barat pada Rabu, 16 September 2020 pukul 09.30 sampai 12.00 WIB. Menyungsung tema “Penguatan Model Bisnis Pemberdayaan Usaha Syariah (Pesantren dan Non Pesantren) sebagai Pendorong Ekonomi Regional” dipandu oleh moderator Retno A. Ekaputri PhD Dekan FEB Universitas Bengkulu. Dengan menghadirkan 3 narasumber yaitu Prof Dian Masyita PhD Guru Besar Keuangan dan Perbankan Syariah Universitas Padjajaran, Dr Yono Haryono Asisten Direktur Depatermen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Dr. Muhammad Nafik Hadi Ryandono SE dari Universitas Airlangga. Menyampaikan masing masing materi dengan 3 outline mengenai prinsip pengembangan usaha syariah, model pengembangan usaha syrariah dan model pengembangan holding bisnis pesantren. Acara ini diawali dengan penyampaian dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Joni Marsius sebagai keynote speaker . Dalam penyampaiannya, ia mengatakan penyelenggaraan FESyar 2020 ini yang seharusnya dilaksanakan di Padang terpaksa dilaksanakan secara virtual mengingat saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19. “Namun, harapanya ini tidak memudarkan semangat kita untuk menyemarakkan acara ini agar sama-sama bisa mengambil manfaat, dan kolaborasi positif dengan semua pihak,” terangnya. Dalam membangun tujuan ekonomi syariah ideal yang dapat menjadi solusi untuk menata perekonomian yang lebih berkeadilan. Bagaimana Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang memiliki potensi untuk mendapat peran secara dominan di kanca global dalam penerapan ekonomi syariah. Dengan dikosi untuk beberapa event di seluruh Kantor Bank Indonesia Sumatera sebagai pendorong ekonomi regional. “alhamdulilah dalam FESyar 2020 ini Kantor perwakilan bank Indonesia dipercaya sebagai host webinar,”ujar Joni. Festifal ini mencangkup beberapa kegiatan. Diantaranya forum seminar, talkshow, workshop, beberapa kegiatan ekspo serta mencangkup aneka perlombaan yang bernuansa islam. Seperti lomba kreasi busana muslim, akapela, kreasi hijab, pesantren unggul dan wirausaha muda syariah. Kegiatan ini dihadiri oleh sania ekspo secara virtual. Dimaksudkan untuk memberikan inside dan motivasi kepada semua pihak agar dapat berpartisipasi secara aktif dan memperleh manfaat dalam ekonomi keuangan syariah. Dengan memperkenalkan beberapa program ekonomi syariah seperti food, fashion, dan wisata. Dalam penyampaian materi dari Asisten Direktur Depatermen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Dr Yono Haryono mengatakan Bank Indonesia memiliki blukren pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, disamping tugasnya dalam kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi. “kita susun program strategis terkait dengan peningkatan government,” kata Yono. Disamping itu, Prof. Dian Masyita PhD Guru Besar Keuangan dan Perbankan Syariah Universitas Padjajaran menyampaikan materi mengenai penguatan model bisnis pemberdayaan Usaha syariah Non Pesantren mengatakan mau apapun bisnis model yang ada harus ada unsur seni di dalamnya. Dalam mengelola dan membentuk bisnis modal ataukah jenis nya local, nasional, internasional. “Apapun jenis modal bagaimana kita make money,adanya profit atau tidak,”. Karena untuk membuat bisnis bertahan harus ada orientasinya yang tetap berjalan pada norma-norma yang dijadikan pundamental saat ingin membuka usaha. Dalam kesempatan yang sama materi terakhir mengenai Penguatan Model Bisnis Pemberdayaan Usaha Syariah Pesantren. Bagaimana memberdayakan bisnis pesantren dengan membangun loading bisnis. Melihat setiap potensi sosial yang dimiliki pondok pesantren. Memiliki kontribusi besar dalam merebut kemerdekaan ekonomi Indonesia. “Pesantren merupakan benteng terakhir pertahanan ekonomi kita,” tegas Ketua Lembaga Pengembangan Bisnis dan Inkubasi Universitas Airlangga.Muhammad Nafik Hadi Ryandono SE. Acara diakhiri oleh moderator dengan menyimpulkan acara webinar FESyar 2020 ini. Menyatukan dan memberikan dorongan bahwa dengan adanya pandemi masih mampu membuat kita bersinergi dalam mengembangkan perekonomian syariah. “dengan ini saya yakin kita dapat mendorong dan lebih optimis dalam mengahadapi perekonomian saat ini,”tutupnya.(Mg1)

Tags :
Kategori :

Terkait