KEPAHIANG, bengkuluekspress.com - Sudah masuk penjara karena jadi tahanan jaksa, mantan Kades Daspetah 1 Kecamatan Ujan Mas, Endar Husin, terancam kehilangan aset berharga. Pasalnya, penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Kepahiang melakukan penelusuran terhadap aset-aset berharga milik tersangka, jika terbukti harta seperti rumah ataupun kendaraan milik tersangka dibeli menggunakan DD/ADD tahun 2018 maka penyidikan akan melakukan upaya penyitaan.
\"Ya tentu kita melakukan penelusuran terhadap hartanya, karena sampai saat ini tersangka belum mengungkapkan kemaja saja uang itu digunakan,\" terang Kajari Kepahiang Ridwan Kadir SH melalui Kasi Pidsus Riky Musriza SH MH, Kamis (3/9).
Riky menegaskan jika penelusuran aset pada tersangka korupsi dilakukan dengan melibatkan jaksa intelejen agar bisa mengatahui asal usul dari harta kekayaan pelaku.
\"Kita cari tahu juga, tahun berapa didapatnya aset itu. Jika relevan dengan waktu kasusnya terjadi tentu bisa kemungkinan aliran dana itu digunakan membeli aset,\" kata Riky.
Disinggung mengenai tersangka lainnya, Riky mengaku ada kemungkinan tersangka bertambah mengingat proses pengajuan DD/ADD Daspetah 1 tahun 2018 dilakukan secara bersama-sama oleh Kades, Sekdes dan Bendahara.
\"Kita menjadwalkan pemeriksaan tersangka besok (Hari ini, red), kita lihat seperti apa keterangan tersangka. Apa ada perangkat lainnya mendapatkan bagian,\" ucapnya.
Sebelumnya, Rabu (2/9) pagi mengenakan baju tahanan warna merah milik Kejaksaan Negeri (Kepahiang). Ia resmi ditahan penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Kepahiang setelah ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi pengelolaan Dana Des (DD) Daspetah 1 tahun 2018 senilai Rp 800 juta. Tersangka diduga telah melanggar Pasal 2, Pasal 3 undang-undang Tipikor, karena diduga telah merugikan keuanggan negara sebesar Rp 192 juta. Saat mengelola DD/ADD TA 2018 lalu. Sebab, dalam pengusutan kasus penyidik menemukan alat bukti dan keterangan saksi adanya indikasi pelanggaran prosedur saat tersangka bersama perangkat lainnya mencairkan anggaran. (doni)