Tentu saja ulah para sopirtruk batubara ini menimbulkan aksi protes warga setempat. Warga menolak kendaraan truk BB melintas di jalan didesa merejasepanjang 10 km yang menebus langsung ke Desa Air Sebakul Kecamatan Talang Empat. Protes itu diwujudkan oleh warga desa dengan menutup jalan desa tersebnut agar tidak bisa dilalui truk batubara.
\"Kami ini cuma anak buah saja, ya melihat jalan ini bagus kami lewat sini karena dapat mengirit solar,\" ujar seorang sopir truk BB, Yanto, kemarin.
Sementara itu, Camat Talang Empat, Watiulah, S.Pd, ketika dikonfirmasi BE, kemarin membenarkan adanya aksi penutupan jalan desa oleh warga tersebut. Jika jalan desa itu tetap diperbolehkan dilalui oleh truk Batubara, dikhawatirkan lebih cepat hancurnya. Oleh sebab itu, warga beberapa desa itu, tidak terima truk batubara itu melintasi jalan desa tersebut. \"Sah - sah saja warga menolak truk Batubara melintasi jalan di desanya itu. Karena, kondisi jalan provinsi yang bagus saja, begitu dilewati truk BB itu hancur apalagi jalan desa,\" terangnya.
Camat menambahkan, terkait masalag ini dalam waktu dekat ini ia menyampaikan laporan ke Bupati Benteng, Ketua DPRD Benteng, Gubernur Bengkulu, Ketua DPRD Provinsi bengkulu dan instansi terkait lainnya. Soalnya, jika truk batubara dibiarkan melintasi jalan desa, bisa menimbulkan konflik antara warga dengan para sopir truk BB tersebut. \'\'Harapannya, pihak Pemkab Benteng dan Pemprov Bengkulu dapat mencarikan jalan keluarnya atas kondisi ini,\'\' pungkasnya. (111)