Hal inilah yang dirasakan oleh Eka Idulfitri (26), istri seorang perangkat desa yang menjadi peserta JKN-KIS dari segmen Peserta Penerima Upah (PPU) di Kabupaten Seluma. Sejak menjadi peserta JKN-KIS sekitar 10 bulan yang lalu, anak pertama Eka yang bernama Nalendra Zavier Alfarezi (11 bulan), bisa dirawat sampai sembuh dan biaya kesehatannya dijamin Program JKN-KIS.
“Kami tinggal di Seluma, tapi saat itu kami sedang berkunjung ke daerah Manna.sesampainya di sana setelah beberapa hari, anak saya sering muntah dan buang air besar, badannya terlihat lesu juga demam. Karena anak masih kecil baru 11 bulan, kami panik dan membawa anak langsung ke IGD rumah sakit di daerah Manna. Di sana anak saya didiagnosa dokter terkena gastroentritis sehingga harus dirawat beberapa hari untuk penyembuhan,” ujar Eka, Kamis (13/08).
Eka berterima kasih karena seluruh keluarganya telah terdaftar dan memperoleh perlindungan Program JKN-KIS, sehingga mereka sekeluarga tidak perlu bingung dengan biaya yang dikeluarkan apabila mendadak jatuh sakit atau memerlukan penanganan medis lainnya.
”Program JKN-KIS ini sangat bermanfaat, dan terbukti sekarang ketika anak tiba-tiba sakit kartu JKN-KIS bisa langsung bisa digunakan. Dari awal pemeriksaan anak saya di IGD sampai dengan keluar rumah sakit, tidak ada yang dipersulit karena menggunakan JKN-KIS, kami juga tidak ditarik biaya lain oleh rumah sakit,” kenang Eka.
Eka merasa jaminan kesehatan untuk keluarga menjadi hal yang penting dan tidak bisa dianggap remeh. Ia pun berpesan agar masyarakat bisa memprioritaskan jaminan kesehatan sebagai kebutuhan primer keluarga.
“Jaminan kesehatan ini sangat penting bukan cuma buat kita tapi juga buat keluarga, karena sewaktu-waktu sakit itu bisa datang,” kata Eka. (RW/dw/adv)