KOTA MANNA, bengkuluekspress.com – Sepertinya pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak mineral bukan logam dan batuan atau bisa dikenal dengan sebutan galian C sulit pencapai target. Pasalnya, hingga saat ini capaiannya sangat minim.
\"Sampai saat ini yang terkumpul baru Rp 3,1 juta,\" kata Kepala BPKAD BS, Lismanto Bayu SE melalui Kabid Pendapatan, Edwin Permana MT
Dikatakan Edwin, realisasi saat ini baru 2,52 persen dari target Rp 125 juta. Sehingga diprediksi tahjn ini sulit tercapai target. Dijelaskan Edwin, minimnya realisasi PAD sektor ini lantaran sepinya pekerjaan fisik infrastruktur pemerintah di tahun ini. Hal ini akibat recofucing anggaran penanganan Covid-19. Sehingga menyebabkan beberapa kegiatan infrastuktur terpaksa ditunda. Adapun anggaran yang ada terkonsentrasi dengan penanganan Covid-19.
\"Meskipun masih minim, kami meminta OPD pengelola yakni DLHK agar menggenjot capaian PAD ini bisa target dengan tidak hanya mengejar perusahan pekerja melainkan bisa mendatangi para pemilik usaha galian C,” Edwin.
Dijelaskan Edwin, pajak mineral bukan logam dan batuan diambil dari material yang digunakan para perusahan yang menggerakan pembangunan infrastuktur fisik disetiap proyek pembangunan pemerintah. Sehingg, jika kegiatan fisik yang menggunakan material galian C minim, maka PAD yang didapatkan dari sektor ini juga minim.
“Mudah-mudahan saja akhir tahun banyak kegiatan fisik, sehingga meskipun tidak tercapai target, setidaknya PAD bisa bertambah dari sektor pajak galian C, \" terang Edwin. (asri)