BENGKULU, bengkuluekspress.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika(BMKG) Bengkulu memperkirakan gelombang pasang air laut yang tinggi, masih terjadi hingga akhir bulan ini. Dimana gelombang pasang tinggi tersebut menyebabkan pedagang yang berjualan di pinggir pantai lebih memilih untuk menutup warungnya, dan nelayan pun menghentikan aktifitas melautnya untuk sementara waktu.
Kepala BMKG Bengkulu, Klaus Johannes Apoh Damanik, ST, MP saat dikonfirmasi Bengkuluekspress.com mengatakan, berdasarkan perkiraan Bengkulu memiliki peluang besar terjadinya gelombang pasang yang tinggi.
\"Ketinggiannya mencapai 2 hingga 3 meter, bahkan juga bisa lebih. Kondisi ini kita prediksi terjadi sampai akhir bulan ini,\" ungkap Klau Johannes, Kamis (28/5).
Menurutnya, terjadinya gelombang pasang air laut yang tinggi juga terjadi di beberapa daerah lain, disebabkan kondisi cuaca serta beberapa faktor lainnya.
\"Termasuk arah dan kecepatan angin. Saat ini diperkirakan kecepatan angin 5 hingga 15 knot. Dengan kecepatan tersebut, bukan hanya bisa menyebabkan gelombang tinggi, tetapi juga badai,\" katanya.
Sementara itu, puluhan warung milik pedagang di area pantai Jakat Kota Bengkulu diterjang gelombang pasang. Sehingga pedagang memilih untuk menutup warungnya. Sementara para nelayan juga memilih menghentikan aktifitas melautnya, karena kondisi gelombang pasang yang tinggi itu berpeluang menciptakan resiko yang besar terhadap keselamatan.
\"Sementara ini kami para nelayan tidak dulu melaut, dan memilih untuk memperbaiki alat tangkap. Kondisi seperti ini memang biasa teradi setiap tahunnya. Kita berharap gelombang tinggi ini tidak terjadi dalam waktu yang lama, sehingga nantinya kami bisa kembali melaut sebagaimana biasanya,\" singkat Oktavian salah satu Nelayan Malabero. (HBN)