BENGKULU, bengkuluekspress.com - Serikat Perusahaan Pers (SPS) Bengkulu menyampaikan 4 aspirasi kepada Gubernur Bengkulu dan Bupati/Walikota se-Bengkulu. Aspirasi tersebut terkait dengan pandemi Covid-19 serta demi keberlangsungan perusahaan pers di daerah.
Ketua SPS Bengkulu, Sukatno MSi mengatakan, virus korona atau Covid-19 telah membuat perusahaan pers yang tergabung di SPS terlihat semakin lesu. Mulai dari menurunnya pendapatan iklan, berkurangnya daya beli hingga lonjakan biaya operasional media cetak. Oleh sebab itu, SPS Bengkulu menyampaikan aspirasi kepada Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal ini Gubernur, Bupati, dan Walikota di Provinsi Bengkulu. \"Kita sampaikan empat aspirasi kepada Gubernur, Bupati, dan Walikota di Bengkulu, ini demi keberlangsungan perusahaan pers di daerah,\" kata Sukatno, Selasa (14/4).
Adapun empat aspirasi yang disampaikan oleh SPS Bengkulu diantaranya, pertama memohon kepada Gubernur Bengkulu dan Bupati/Walikota se-Bengkulu untuk menyegerakan pemasangan iklan layanan dan advertorial, termasuk iklan layanan berkaitan dengan pandemi Covid-19 di seluruh perusahaan pers di Bengkulu. Jika pemasangan iklan tidak dilakukan maka perusahaan pers sulit untuk bergerak. Pasalnya hidup matinya perusahaan pers ada pada iklan.
\"Kita mohon kepada Gubernur Bengkulu, Bupati dan Walikota agar segera melakukan pemasangan iklan baik layanan maupun advertorial,\" ujar Sukatno.
Kedua, menyegerakan pencairan dana kerja sama atau publikasi, advertorial, galeri dan lainnya bagi media yang sudah berjalan kerja samanya, dari Januari-April 2020. Ini bertujuan untuk meringankan beban perusahaan pers saat pandemi Covid-19 berlangsung. \"Kita juga minta, Gubernur, Bupati, dan Walikota untuk segera mencairkan dana kerja sama dan publikasi. Dengan begitu beban perusahaan pers juga akan semakin ringan,\" ungkap Sukatno.
Selain itu, ketiga, SPS Bengkulu juga meminta Pemda untuk mengalokasikan insentif atau anggaran JPS (Jaring Pengaman Sosial) kepada karyawan dan wartawan perusahaan pers yang terdampak pandemi Covid-19. Dan keempat, memohon kepada Gubernur Bengkulu dan Bupati/Walikota se-Bengkulu untuk membantu menyediakan alat pelindung kesehatan, multi-vitamin, dan lain-lain yang dirasakan perlu untuk insan pers yang bertugas di lapangan.
\"Kita minta Pemda dapat mengalokasikan instensif untuk karyawan dan wartawan perusahaan pers yang terdampak Covid-19 serta menyediakan alat pelindung kesehatan, multi-vitamin, dan lainnya,\" ujar Sukatno.
Atas aspirasi yang disampaikan oleh SPS Bengkulu tersebut, Sukatno berharap kepada Gubernur Bengkulu, Bupati/Walikota se-Bengkulu agar dapat kiranya menerima dan mengabulkan. Sehingga keberlangsungan perusahaan pers di daerah akan tetap ada.
\"Media juga bagian dari korban pendemi Covid-19 ini. Untuk itu mohon kiranya bantuan Gubernur, Bupati, dan Walikota untuk menerima, membantu dan mengabulkan empat aspirasi SPS Bengkulu ini,\" tutupnya.
Ditambahkan, General Manager (GM) Harian Rakyat Bengkulu (RB), Marsal Abadi SE mengatakan, media pers menjadi salah satu garda terdepan dalam penanganan covid-19. Untuk itu, pemerintah daerah, wajib memperhatikan keberlangsungan nasib media pers di tengah wabah covid-19.
\"Media juga garda terdepan, walaupun tidak bersentuhaan langsung dengan pasien covid-19. Agar tetap memberikan informasi kepada publik yang mengedukasi ditengah covid-19. Artinya media juga harus dibantu oleh pemerintah,\" terang Marsal kepada BE, Kamis (15/4).
Empat poin yang disampaikan SPS kepada seluruh kepala daerah, baik itu gubernur, bupati dan walikota menjadi ujung tombak harapan media. Baik itu media cetak, elektronik maupun online. \"Kami harapan, hal ini diperhatikan serius oleh pemerintah,\" tuturnya.
Marsal menegaskan, khususnya pembayaran iklan dari pemerintah kepada media juga harus dibayarkan secara cepat. Jangan sampai justru dihambat ataupun tidak dibayarkan. Karena ketika iklan itu dibayarkan, maka akan kembali menghidupkan media tersebut. Mengingat tanggungjawab media juga besar, selain memberikan informasi juga memberikan keberlangsungan hidup para wartawan dan karyawan yang bekerja di pers. \"Iklan iti harus dibayar cepat. Agar media juga bisa produktif menjalankan perannya,\" tegas Marsal.
Hal senada yang disampaikan oleh General Manager (GM) Radar Bengkulu, Syahbandar SPd. Menurutnya, media pers memiliki peran penting untuk mensosialisasikan pencegahaan covid-19. Baik itu dalam bentuk berita edukasi, iklan layanan dan hal lainnya. Untuk itu, pemerintah wajib memberikan perhatian lebih kepada semua media di Provinsi Bengkulu.
\"Media itu ribuan tenaga kerja. Kalau media tidak dibantu pemerintah, maka akan terjadi PHK besar-besar. Artinya akan dibutuhkan kembali lapangan pekerjaan baru di Bengkulu. Kalau dibantu pemerintah, ada ribuan pekerja yang terbantu secara langsung,\" ungkap Syahbandar.
Banyak hal yang bisa dibantu oleh pemerintah kepada media. Seperti contoh untuk media cetak, dengan memberikan subsidi pajak kertas atau penurunan harga kertas. Hal ini akan sangat membantu, sehingga biaya produksi bisa diminimalisir. \"Ini sudah diusulkan sejak tahun lalu, sampai ke presiden. Tapi belum teralisasi,\" tuturnya.
Syahbandar juga menegaskan, seluruh kepala daerah bisa mencontoh pemda Kota Bengkulu. Sebab, Pemkot sendiri mengalokasikan tambahan anggaran publikasi sampai Rp 1 miliar untuk media ditengah covid-19 ini. Hal ini sangat membantu sekali. Jangan sampai pemda tersebut malah mengalihkan anggaran media atau memangkas untuk keperluan penanganan covid-19. Hal ini bukan malah membantu, namun akan membunuh media secara berlahan.
\"Anggaran jangan dipangkas, harusnya ditambah,\" pungkas Syahbandar. (151)