BENGKULU, bengkuluekspress.com - Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) tingkat III Bengkulu mendapatkan kendala dalam pengawasan virus corona dikarenakan perilaku masyarakat yang mengkonsumsi obat penurun panas beberapa jam sebelum diperiksa oleh thermal scanner.
Hal ini disampaikan Kepala KKP Bengkulu, Rosyid Ridlo Prayogo SE MKM memgatakan thermal scanner bukan untuk mengecek virus corona, namun lebih kepada pengecekan suhu tubuh pasien, sebab salah satu gejala terpapar virus corona adalah suhu tubuh di atas 38 derajat celcius.
\"Jika ada warga yang sudah meminum obat sebelumnya dan suhu tubuhnya menurun, maka alat ini tidak bisa mendeteksi secara langsung. Sebaiknya warga tidak menggunkan obat saat mau diperiksa,\" ujarnya, Kamis (5/3).
Ia mengaku pihaknya tidak bisa langsung menetapkan seseorang terjangkit corona atau tidak, sebab banyak tahapan yang harus dilalui orang tersebut.
\"Kita memghimbau agar masyarakat tidak lagi menggunakan cara seperti ini karena kalaupun ia bebas dari pemeriksaan, ia tidak akan bisa bebas dari virus ini,\" jelasnya.
Karena thermal scanner tidak menjadi tolok ukur untuk menentukan penumpang terinveksi virus atau tidak. Dan cara lainnya untuk mengantisipasinya dengan melihatkondisi tubuhnya. (CW1)