Dilarang Umroh, Masyarakat Diminta Bersabar

Jumat 28-02-2020,17:09 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, bengkuluekspress.com - Masyarakat Indonesia khususnya Bengkulu diminta bersabar terkait larangan ibadah umroh oleh Pemerintah Arab Saudi yang mengantisipasi penyebaran virus corona atau covid-19 masuk ke negara tersebut.

\"Memang informasi, jemaah umroh Indonesia untuk sementara ditolak untuk masuk Arab Saudi, karena Pemerintah Arab Saudi khawatir virus Corona terbawa ke Arab Saudi,\" ungkap Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Drs H. Bustasar MS, M.Pd, saat dihubungi Bengkuluekspress.com, Jumat (28/2).

Dikatakan Bustasar, Bengkulu sejauh ini memang belum ada yang terkena Corona, namun harus tetap waspada. Dalam hal ini pemerintah daerah tidak bisa intervensi. \"Kami menyampaikan imbauan kepada seluruh masyarakat khususnya untuk calon jemaah umroh harap bersabar dan menunggu dibukanya kembali jemaah umroh untuk berangkat ke Arab Saudi,\" ujarnya.

Pemilik Travel Umroh Meradang

Sementara itu, mengenai hal itu, salah satu pemilik perusahaan travel umroh Smartrie, Alisya Fianne Janne mengeluhkan adanya larangan tersebut dan menyesalkan kebijakan ini dikeluarkan secara mendadak.

Dikatakan Alisya, pemberangkatan sebanyak 5 hingga 10 orang jamah asal Provinsi Bengkulu pada 28 Maret mendatang terancam batal lantaran adanya larangan ibadah umroh yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi ini.

\"Kita masih menunggu kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi. Saat ini memang ada jadwal pemberangkatan, yang secara moril sudah pasti kita dirugikan akibat visa sekarang di suspend semua,\" kata Alisya.

Dilanjutkan Alisya, kerugian akibat ada larangan sementara ibadah umroh ini, tidak hanya dialami pengusaha travel saja, tetapi juga dirasakan jamaah umroh yang sudah mendaftar. Sebab, ada banyak jamaah umroh yang sudah berpamitan kepihak keluarga dan sudah berangkat ke Jakarta terpaksa dipulangkan lagi ke daerah.

Terkait dikeluarkannya kebijakan larangan ibadah umroh ini, tambah Alisya, Pemerintah Republik Indonesia bisa segera menemukan solusinya. Jika larangan ini diberlakukan dalam waktu yang cukup lama, ada banyak jamaah yang batal menjalani ibadah ke tanah suci. (HBN)

Tags :
Kategori :

Terkait