BENGKULU, bengkuluekspress.com - Jumat pagi, (14/02) Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi meresmikan auning pasar Panorama Kota Bengkulu.
Hal tersebut disambut baik para pedagang yang langsung menempati auningnya secara gratis untu berdagang. Namun masih ada beberapa \'PR\' pemerintah, salah satunya penataan pasar hingga bersih dan rapi.
Seperti target Pemerintah Kota Bengkuku yang menginginkan seluruh pasar di Kota Bengkulu bisa berubah bersih dan rapi jauh dari kesan kumuh.
Wawali mengakui Pasar Panorama memang belum bersih dan penataannya juga belum maksimal.
“Untuk penataan pasar ini kami pemerintah kota memang tidak bisa kerja sendiri. Kami perlu backup dari berbagai pihak termasuk Polres. Ini baru peresmian auning saja. Target kita nanti beberapa waktu ke depan tidak akan ada lagi pedagang yang jualan di luar agar nyaman bagi pembeli dan pedagang,” jelas Dedy.
Pasar Panorama menjadi pasar pertama yang dilakukan penataan karena merupakan pasar yang cukup besar dan ramai sehingga memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi. Selanjutnya pasar-pasar lain seperti Barukoto, Pasar Minggu dan pasar Pagar Dewa menjadi sasaran selanjutnya.
Sementara itu Wawali juga menegaskan agar di lingkungan pasar tidak terdengar lagi adanya pungutan liar atau pungli. Kegiatan pungli dinilai sebagai salah satu faktor pengacau pasar. Pedagang diminta untuk melaporkan setiap adanya dugaan pungli untuk langsung menghubungi nomor 085384494013 agar bisa langsung diatasi.
“Kita tidak mau mendengar ada pungli di pasar ini. Pasar ini harus bebas pungli. Auning ini gratis, ini bukti kepedulian pemerintah kepada masyaratnya. Karena visi dan misi kami mewujudkan masyarakat yang bahagia. Kalau masih ada pungli berarti belum bahagia. Kalau masih ada yang membeli auning berarti belum bahagia,” kata Dedy.
Pembagunan auning tersebut menghabiskan dana sekitar Rp 300 juta dari anggaran Rp 900 juta dana yang dianggarkan tahun lalu. Auning yang diresmikan tersebut diserahkan ke Disperindag Kota Bengkulu untuk pengelolaan sampai habis masa pemeliharaan. (Imn)