TAIS,Bengkulu Ekspress - Sebanyak 14.854 jumlah keluarga penerima manfaat (PKM) dari bantuan pangan non tunai (BPNT), menerima bantuan dalam bentuk sembako dengan rincian beras 10 kg dan telor sebanyak 20 butir.
Bantuan tersebut disalurkan melalui BRI kemudian menyalurkan ke E Warung yang juga merupakan program Pemerintah, sehingga nantinya keluarga penerima manfaat tinggal memberikan kupon kepada E Warung.
Program ini sebagai salah satu upaya merealisasikan tak ada lagi warga miskin di daerah ini pada 2024 nanti. Dijelaskan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Herman Mpd melalui Kabid Pencanangan Farkir Miskin Dinas Sosial Seluma Herman SSos, bantuan tersebut disalurkan dengan bentuk kupon.
Sehingga penerima manfaat tinggal menyerahkan kupon tersebut kepada E Warung yang ada di 14 Kecamatan.\"Kita telah serahkan kupon yang jumlahnya Rp 150 ribu. Nanti bisa mereka tukar di E warung yang sebelumnya telah dibentuk,\" jelasnya Untuk tahun depan ada penambahan dari yang pada saat ini, menurut Herman bahwa ditahun 2021 mendatang tidak hanya beras dan telur saja. Keluarga penerima manfaat (KPM) juga akan menerima daging, sayuran dan minyak goreng.
\"Jadi untuk tahun depan, kita mendapatkan tambahan. Dimana ada penambanhan daging, sayuran dan minyak goreng, ini sebagai program pemberantasan stunting,\" lanjutnya.
Bupati Seluma H Bundra Jaya SH MH mencanangkan untuk 2024 sesuai dengan program Presiden untuk menurunkan angka kemisikinan. Diharapkan, tahun 2024 mendatang, sudah tidak ada lagi masyarakat Seluma yang masuk kategori miskin.
\"Saya ingin program presiden benar-benar tercapai, oleh karena itu kita targetkan pada tahun 2024 di Kabupaten Seluma sudah tidak ada lagi masyarakat miskin,\" ucap Bundra Jaya.
Dirinya meminta Camat dan Kepala Desa sebagai ujung tombak pemberantasan kemiskinan tersebut, benar-benar berperan aktif sehingga terdata dengan baik.
Sehingga dapat melakukan penentasan terhadap warga yang masih dalam kategori miskin.\"Camat dan Kades harus berperan aktif, kita berharap bahwa tidak ada lagi warga miskin. Dan bisa manfaatkan dana desa untuk menangulangi hal tersebut,\" imbuhnya. (333)