![](\"https://pendidikan.bengkuluekspress.com/files/listening.jpg\"){kind=link}
Dijelaskan Ketua UN Dispendik Provinsi Bengkulu, Drs Budiyanta, metode ini tak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kalau biasanya siswa membaca soal, khusus pelajaran bahasa inggris harus menyimak pertanyaan suara seseorang yang telah direkam melalui perangkat elektronik.
\"Khusus untuk bahasa inggris soalnya berbentuk kaset. Didalam kaset ini ada rekaman pembaca naskah soal yang nantinya akan diperdengarkan siswa pada saat ujian berlangsung,\'\' katanya.
Berkaca dari tahun sebelumnya, bagi sekolah yang memiliki sound sistem yang baik pemutaran soal tersebut hanya dilakukan secara tersentral. Contohnya, kaset hanya diputar disalah satu ruang kemudian diperbesar melalui perangkat elektronik yang ada dimasing-masing kelas. Namun bagi sekolah yang belum memiliki perangkat tersebut, pelaksanaan ujian listening ini hanya dapat dilakukan secara manual. Yaitu dengan menyediakan tape recorder dimasing-masing kelas.
Kendati ada sekolah yang hanya menggunakan 1 kaset saja, namun Dispendik tetap mendistribusikan paket soal tersebut sesuai dengan jumlah kelas yang digunakan.
Disisi lain, pihaknya kembali mengingat masing-masing tim yang ada diKabupaten/Kota untuk mempersiapkan sekolahnya dengan maksimal. Seperti pengadaan tape recorder bagi sekolah yang belum memiliki perangkat elekstronik yang lengkap. Karena khusus dimata pelajaran ini, peralatan yang boleh digunakan hanyalah tape recorder.
Disamping itu, dia juga meminta agar siswa benar-benar menyimak soal tersebut dengan seksama sebelum memutuskan memilih jawaban soal yang ada diLembar Jawaban Komputer (LJK). Mengingat untuk menjawab soal tersebut dibutuhkan ketenangan yang sangat ekstra. Karena bisa-bisa saja siswa salah menjawab pertanyaan yang dibacakan tersebut. (128)