Kanwil Kemenag Lapor Ke Pusat
BENGKULU, bengkuluekspress.com - Terkait ribuan pelajar tingkat Madrasah se-provinsi Bengkulu yang belum terdaftar dalam data nominasi sementara pada aplikasi PDUN. Kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu bergerak cepat berkoordinasi ke Kementerian Agama RI.
\" Begitu mendapat laporan adanya siswa/siswi madrasah yang belum terdaftar kita langsung lakukan koordinasi baik pada operator maupun ke Dirjend Pendis Kemenag RI, \" ungkap Kepala kantor wilayah kementerian Agama provinsi Bengkulu, Drs Bustasar MS MPd melalui kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Dr H Junni Muslimin MM.
Dikatakanya, kendala belum masuknya ribuan pelajar dibawah jajaran kementerian agama, tidak hanya terjadi diwilayah Bengkulu saja, melainkan dialami seluruh madrasah se-Indonesia. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan format yang diterapkan Kemdikbud dengan dapodik yang diterapkan Kemenag. \"Untuk Verval PD nya ada perbedaan format antara EMIS dan PDSP, sehingga belum bisa ditarik ke BioUN, \" terangnya.
Saat ini, tim dari kementerian agama telah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Dirjend Pendis beber Junni Muslimin sudah melayangkan surat pemberitahuan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melakukan perpanjangan waktu pendaftaran calon peserta Ujian Nasional sementara. \" Alhamdulillah Dirjen Pendis sudah menyurati Kemdikbud meminta perpanjangan waktu, dan permohonan ini telah disetujui, \" jelasnya.
Dengan begitu hingga tanggal 20 Desember, seluruh madrasah se-provinsi Bengkulu dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk melakukan verval data EMIS dan PDSP kedalam data PDUN dan BIoUN. \" Harapan kita seluruh siswa tidak dirugikan, dan mereka bisa mengikuti ujian nasional dengan lancar, \" tukasnya.
Sementara itu koordinator Helpdesk Ujian Nasional provinsi Bengkulu, Jefrinaldi menuturkan pelajar yang belum terdaftar dalam aplikasi PDUN masih banyak. Tidak hanya terjadi di tingkat SMP/MTs juga terjadi dijenjang pendidikan SMA/MA. \"Data yang telah berhasil di uplod tingkat SMA/MA baru 65% sedangkan SMP/MTs 54 %, dari jumlah seluruh siswa di Provinsi Bengkulu, \" katanya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Bengkulu saat ini tengah berkoordinasi dengan tim pusat terkait dibukanya kembali aplikasi tersebut. \"Harapanya tidak ada siswa/siswi di Bengkulu yang dirugikan, \" tegasnya.
Khusus pelajar dijajaran madrasah, Jefrinaldi menegaskan pemerintah telah memberikan peluang dengan membuka aplikasi, operator madrasah sudah bisa menguplod data para siswanya dengan cara melakukan verval data terlebih dahulu baru di uplod dalam BIoUN, tukansya. (247)