BINTUHAN, Bengkulu Ekspress- Sebanyak 537 santri Madrasah Diniyyah Takmiliyyah Awwaliyah (MDTA) dan Taman Pengajian Al-Qur’an (TPQ) di 14 kecamatan se-Kabupaten Kaur, diwisuda oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kaur, Rabu (27/11). Wisuda yang digelar di Gedung Serba Guna (GSG) Pemda Kaur dan diikuti ratusan santri dan santriwati itu dilakukan langsung oleh Asisten 1 Setda Kaur, Zailan SPd dan Kasi Pakis Kemenag, Mugiyem SE.
“Ada sekitar 537 santri dari MDTA dan TPQ se-Kabupaten Kaur yang kita wisuda hari ini (kemarin), dan ini rutin kita gelar setiap tahun dan ini wisuda ke-V,” kata Kepala Kemenag Kaur, Drs H Zainal Abidi MH melalui Kasi Pakis, Mugiyem SE, kemarin (27/11).
Dikatakan Mugiyem, ia merasa bangga dengan digelarnya wisuda para santri MDTA dan TPQ ini, yang mana artinya mereka telah lulus dan dapat melanjutkan kejenjang pendidikan berikutnya. Untuk itu ia berharap setelah wisuda yang dilakukan Rabu (27/11) agar pendidikan MDTA dan TPQ tidak hanya berhenti sampai disini saja. Akan tetapi diharapkan dapat melanjutkan pendidikan keagamaan yang lebih lanjut.
“Kita harap para santri tidak berhenti belajar, dan lanjutkan ketahap berikutnya. Karena kita ingin anak-anak ini dapat menjadi anak-anak atau generasi masa depan yang selalu berpegang dengan alqur’an,” terangnya.
Sementara itu, Asisten 1 Setda Kaur, Zailan SPd dalam sambutanya menyampaikan, ia mengaspirasi dan berterima kasih kepada para guru ngaji yang telah dengan tekun dan penuh kesabaran mendidik dan mendampingi anak-anak sehingga mereka mampu membaca alquran dengan baik. Juga berharap bahwa para santri-santriwati tidak berhenti disini, silahkan lanjut ke jenjang tahfidz agar program Pemkab Kaur dalam bidang keagamaan bisa terwujud yakni lahirnya hafidz-hafidz cilik dan muda.
“Melalui wisuda santri ini semoga para wisudawan mengamalkan dan mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam alquran, selama proses belajar mengajarnya diajarkan oleh para gurunya. Juga saya harap para santri ini dapat menjadi generasi yang hebat, sehingga kelak dapat membanggakan para orang tuanya baik dalam urusan dunia dan akhirat,” jelasnya. (618)