Pemkab Antisipasi Kelangkaan Pupuk

Jumat 15-11-2019,10:57 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

LEBONG, Bengkulu Ekspress – Mengantisipasi kelangkaan pupuk memasuki masa tanam padi yang dimulai para petani di Kabupaten Lebong, diakhir tahun 2019 ini. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong meminta kepada penyedia pupuk bisa memenuhi kebutuhan pupuk. Diketahui, penyedia atau pemasok pupuk saat ini dari PT Pusri cabang Provinsi Bengkulu dan PT Petro Kimia Cabang Provinsi Bengkulu.

Untuk mengatasi terjadinya kelangkaan pupuk, Pemkkab Lebong menggelar rapat masalah ketersediaan pupuk, bahan bakar minyak dan gas LPD bersubsidi, di Gedung Graha Bina Praja Sekretariat Kabupaten (Setkab) Lebong, kemarin (14/11). Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setkab Lebong H Gusrineidi SP mengatakan, dalam rapat yang digelar ada 3 poin pokok yang menjadi kesimpulan yang disepkatai untuk mengantisipasi kekurangan pupuk untuk menghadapi musim tanam padi.

“Pertama diminta kios melakukan pendataan kebutuhan pupuk hingga akhir tahun ini, namun tidak boleh melebihi rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK),” jelasnya, kemarin (14/11).

Selanjutnya, diminta kepda organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dalam hal ini Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Lebong, untuk mengusulkan penambahan kebutuhan pupuk ke Dinas Pertanian provinsi Bengkulu. “Sehingga Dinas Pertanian provinsi bisa secepatnya berkoordinasi dengan PT Pusri dan PT Petro Kimia,” sampainya.

Sementara untuk terakhir, PT Pusri memastikan stok pupuk di gudang Pusri Bengkulu hingga saat ini masih cukup. Jika pupuk habis maka Kabupaten bisa menguslkan untuk penambahan namun sesuai dengan regulasi. “Itu poin yang kita sepakati bersama kemarin,” tuturnya.

Dari informasi yang didapat dari kuota atau jatah pemberian pupuk di Kabupaten Lebong, saat ini untuk pupuk dari Petro Kimia sudah habis. Sementara untuk urea tinggal 80 ton. Dikhawatirkan jumlah tersebut tidak mencukupi hingga akhir tahun ini. “Sementara untuk jatah pupuk awal tahun nanti belum masuk. Sementara masih ada masyarakat yang akan baru mau menanam padi,” ujarnya.

Jika kekurangan pupuk dibiarkan saja atau dengan kata lain ketika mengetahui pupuk telah sedikit ataupun habis untuk Kabupaten Lebong. Nantinya dapat mengakibatkan para petani tidak bisa melaksanakan penanaman padi, juga bisa dimanfaatkan orang menaikan harga pupuk sehingga mengakibatkan kerugian yang besar. “Kita tidak ingin hal tersebut terjadi,” tutupnya.(614)

Tags :
Kategori :

Terkait